26

598 44 22
                                    

Lampu di atas pintu itu mati,dan pintu ruangan pun terbuka menampilkan beberapa para medis keluar dari dalam ruangan.

"Keluarga Tuan Taehyung mari ikut dokter ke ruangan." ucap salah seorang perawat,dan dengan segera Jungkook bangkit dari duduknya,menghapus air matanya dan berjalan cepat mengikuti perawat yang bicara tadi.

"Bagaimana keadaan ayahku dokter? Ay-ayahku bisa sembuh,kan? Apa yang harus aku lakukan agar ayahku bisa sembuh dok?" tanya Jungkook bertubi-tubi karna paniknya.

"Tenanglah,ayahmu sudah kami tangani tapi saat ini beliau belum melewati masa kritisnya,luka di perutnya cukup dalam jadi penyembuhannya juga membutuhkan waktu,aku harap semua keluarga Tuan Taehyung bersabar dan berdoa agar tuan Taehyung dapat melewati masa kritisnya dan bisa pulih seperti sedia kala." jelas Dokter kemudian Jungkook dan Yoongi keluar dari dalam ruangan dokter dan menghambur ke dalam pelukan Seokjin.

"Kenapa? Apa kata dokter? Kenapa kalian menangis lagi?" tanya Seokjin,ia masih mencoba bersikap kuat di depan anak-anaknya.

"Ibu,dokter bilang,Ayah masih dalam keadaan kritis pasca oprasi" ucap Yoongi.

Seokjin memejamkan mata sesaat,dan menghela nafas panjang,ia masih mencoba menahan perasaannya.

Seokjin melepas pelukan kedua anaknya itu,menatap dengan penuh ketenangan.

"Kalau begitu Yoongi dan Jungkook harus berdoa untuk ayah,kalian mau ayah sehat lagi kan? Ayo kita duduk dan berdoa" ucap Seokjin lalu menggandeng tangan kedua anaknya yang tengah kalut saat ini.

Seokjin membimbing keduanya agar memanjatkan doa kepada tuhan agar sang ayah di berikan kesembuhan dan keselamatan.

Hingga senja mulai berganti malam,tim dokter juga baru saja keluar dari dalam ruangan,berita baik akhirnya di dapatkan oleh Jungkook yang baru saja keluar dari ruang dokter dan mendapat informasi tentang sang ayah yang sudah melewati masa kritisnya.namun entaah mengapa Taehyung belum juga siuman.

"Kau saja yang masuk ke dalam Kook,tapi jangan lupa kau masih berhutang penjelasan padaku.jika memang kau yang melukai ayah aku tidak akan tinggal diam" ucap Yoongi yang berdiri di belakang Jungkook dan Seokjin yang baru saja memakai pakaian steril untuk masuk ke dalam ruangan di mana ada Taehyung di sana.

Jungkook hanya menoleh menatap Yoongi dan berjalan masuk ke dalam ruangan di temani sang ibu.

Tubuh Taehyung terbaring lemah tak berdaya di hiasi penuh selang di tubuhnya membuat hati Seokjin bagai tersayat.

"Taehyung.." ucap pelan Seokjin menatap pilu ke arah Taehyung yang terbaring.

Jungkook melajukan langkahnya lalu berdiri di samping bangsal.memperhatikan Taehyung dari kepala sampai kaki tubuh Taehyung yang lemah tak bergerak sedikit pun.

Suasana hening di dalam ruangan menambah kelabu,hanya suara monitor yang menggema di ruangan itu.

"Taehyung...aku datang,tidak kah kau ingin melihatku? Bangunlah dan aku akan membuatkanmu masakan kesukaanmu"ucap Seokjin yang mencoba tetap tegar,menahan sekuat tenaga air matanya di depan Jungkook yang masih berlinang air mata.

"Maafkan aku,maaf.." sahut Jungkook lalu memeluk erat Seokjin,tak dapat menatap Taehyung lebih lama lagi,dan kemudian keluar dari dalam ruangan.

"Tae...aku pamit pulang dulu untuk mengganti pakaian anak-anak.nanti aku akan kembali dan aku mau kau sudah bangun saat nanti aku kembali oke..." ucap Seokjin lalu mengecup kening Taehyung dengan lembut.

Pada akhirnya,Jungkook dan yoongi di bawa Seokjin untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah,Jessi yang tadi sempat di hubungi oleh Seokjin sudah menunggu di depan pintu rumah dengan wajah yang sangat cemas.

TEMPTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang