Hari berganti hari,kini satu bulan lebih Seokjin tinggal di tempat yang baru. tempat yang terpencil dan sedikit kumuh,namun apa daya,itulah cara agar tidak ada yang bisa menemukannya di kota sebesar ini.
Seokjin kini menjadi pelayan di sebuah bar yang terletak di pinggir kota,kepalanya masih saja berkutat pada Taehyung.tak jarang ia menangis tersedu-sedu mengingat bagaimana Taehyung memperlakukannya dengan manis.
"Permisi Tuan...."ucap seokjin yang baru saja datang dengan membawa nampan berisi minuman beralkohol.
Mata para namja hidung belang selalu saja membuat Seokjin jengah,mereka menatap Seokjin bak singa yang lapar.
"Kemarilah manis temani kami di sini"pekik salah seorang pria yang duduk melipat kaki di sana di tengah alunan musik yang keras.
Seokjin menolak dengan sangat halus,ia perlahan memundurkan langkahnya setelah meletakan botol minuman.
Dari meja ke meja Seokjin melayani para tamu,menyajikan apa saja yang mereka pesan.tak hentinya tamu memesan dan membuat Seokjin menjadi sangat lelah,semakin malam semakin ramai saja tempat itu,Seokjin sudah terbiasa dengan itu di tambah hari ini hari libur untuk para pekerja.
Namun ada yang berbeda sejak tadi kepala Seokjin terasa berat,badannya gemetar ia merasa kedinginan, peluh membanjiri tubuhnya dan...
Bruuuukkk....
Seokjin pingsan tepat di depan lokernya.
"Jin!" pekik seseorang ketika melihat tubuh Seokjin terkulai lemah di lantai dingin itu.
.......
Dua jam sudah Seokjin terbaring,namun kali ini dia berada di ranjang yang cukup nyaman di temani wanita yang menolongnya tadi.
Seokjin perlahan menggerakan tubuhnya yang lemah,matanya terbuka dan menegaskan di mana dia berada hingga ia melirik seseorang yang tengah memperhatikannya di sebuah sofa.
"Jangan panik,kau di rumah ku Jin" ucap wanita berpakaian seksi itu dengan suara seraknya.
"Je-Jessi nuna...!" ucap Seokjin dengan mata terbelalak.
"Hmm..ya aku,kenapa kau seperti melihat hantu Jin?"
"Bukan begitu maksudku Nuna,kenapa aku ada di sini? Seingatku aku sedang bekerja tadi" ucap Seokjin bingung dan mencoba bangun mendudukan dirinya.
Wanita bernama Jessi itu memutar bola matanya,dan beralih duduk mendekati Seokjin
Menatap Seokjin dalam-dalam."Jin...berhentilah bekerja di Bar,aku akan mencarikanmu pekerjaan yang lebih baik dari pada di bar" ucap Jessi lalu mengelus lembut surai Seokjin.
Seokjin memiringkan kepalanya merasa tak paham dengan ucapan Jessi
Jessi menggeser duduknya menghadap Seokjin.tangan Jessi terulur ke arah perut Seokjin membuat Seokjin mengerutkan dahinya."Di dalam sana ada sesuatu yang sangat berharga Jin." ucap Jessi dengan penuh haru.
"Jessi Nuna, katakan dengan jelas aku tidak paham" protes Seokjin.
"Kau pingsan saat di loker tadi,lalu aku membawamu ke rumah sakit dan dokter bilang.....kau sedang mengandung dan umur kandunganmu sudah empat minggu" terang Jessi.
Seokjin tercekat,ia sungguh tak percaya dengan apa yang ia dengar dari Jessi.
Jessi bisa di bilang atasan Seokjin di bar tempatnya bekerja.ia adalah adik pemilik bar tersebut,Jessi terbiasa hidup keras sejak dulu.ia sudah sangat akrab dengan tempat hiburan malam.sebenarnya berat hati untuk Jessi menerima Seokjin bekerja di Bar milik kakaknya namun,Jessi tak tega melihat seokjin yang sebatang kara luntang-lantung di jalan tak jelas,jadilah ia menerima Seokjin bahkan sekarang Seokjin tinggal bersama Jessi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTATION
FanfictionFollow dulu yuk 💜 B X B HOMOPHOBIC DI LARANG MAMPIR🚫 🔞 SILAHKAN MEMBACA (kalo mau)😆 Vomment mu membangkitkan semangatku wkwkwk🤩