PART 6

8.2K 858 12
                                    

Sabi kali klik ⭐ sebelum baca wkwk

Happy Reading
____________________________________

Ke esokan harinya Aldo ddk pergi menuju kantin untuk mengisi kekosongan perut mereka.

"Penuh ni gays,gimana dong?" tanya zio sambil celingak celinguk mencari meja kosong.

"sini" ajak gracio, lalu pergi menghampiri meja shani ddk.

"Hai ka shani, boleh gabung?" tanya gracio pada shani.

"boleh ko, gabung aja sini" ucap shani lalu mereka pun ikut duduk bersama.

"pesen apa?" tanya zio.

"Samain kaya lo" jawab gracio.

"Lo do?" tanya zio

"Gue air mineral aja zi" jawab aldo.

"Yakin ga pesen makanan?" tanya zio lagi.

"Iya, lagian ga laper juga" jawab aldo, dan zio pun pergi untuk memesan makanan.

"Kaya ada yang kurang" ucap fiony.

"yang itu yang buaya mana?" tanya fiony.

"pfttttt ahahahahah" tawa gracio pecah.

"loh kok ketawa sih? aku salah ya?" tanya fiony.

"Gara maksudnya?" ucap Aldo membenarkan.

"Nah iya, dia kemana?" tanya fiony.

"dia ga sekolah, sakit" jawab Aldo.

"Kenapa do?" tanya shani.

Aldo pun melirik ke arah gracio untuk menanyakan boleh atau tidak ia berkata jujur. Dan gracio pun mengangguk sebagai jawaban.

"Kita kemaren liat gara di keroyok, terus kita berantem deh dan dia babak belur" jelas Aldo.

"Tapi kalian gapapa?" tanya shani.

"Sakit disini kak" ucap gracio sambil menunjukkan lebam di pipi kiri atasnya.

"udah di obatain?" tanya shani.

"belum, kayanya harus di obatin sama ka shani deh" ucap gracio.

"yaudah tunggu bentar ya" ucap shani lalu bangkit dari duduknya.

"Modus aja lo" cibir zio yang baru datang.

"Biarin yang penting bisa pdkt" ucap gracio meledek.

Sesekali Aldo melirik ashel dan ternyata ashel juga sedang memperhatikannya. Dengan tak sengaja pandangan mereka bertemu, ashel langsung memutuskan kontak mata mereka.

"Punten atuh den ini pesanannya" ucap mamang bakso.

"Makasi mang" ucap zio dan gracio.

"Sama-sama" balas mamang bakso lalu pergi.

"Cio sini aku obatin dulu" ucap shani sambil membawa kotak p3k.

shani pun dengan telaten mengobati luka cio. Cio tidak merasa sakit sama sekali ia malah tersenyum melihat wajah shani yang sangat cantik menurutnya.

"cio.... cio" ucap shani sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah gracio.

"Eh, iya kenapa kak?" tanya gracio bingung.

"Udah, kamu malah bengong" ucap shani.

"Abisnya ka shani cantik banget sih" ucap gracio sambil menopang kedua pipinya dengan tangan.

"kamu ya bisa aja" balas shani malu.

"Dingin yo bakso lo" ucap zio.

"Kenyang gue gara-gara liat senyum ka shani. lo aja deh yang makan zi" ucap gracio.

Bad boy & Osis [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang