Sabi kali klik ⭐ sebelum baca wkwk
Happy Reading
______________________________________
Keesokan harinya, Aldo dan gara bersekolah seperti biasa namun tidak dengan gracio.
Masih sama halnya, zio tidak sama sekali berbicara bahkan menyapa pada Aldo dan gara.
Gara menghampiri zio ke bangkunya.
"zi lo masih marah sama kita?" tanya gara.
"zi gue nanya sama lo loh, lo denger kan?" tanya gara lagi namun zee tetap tak memperdulikan nya.
"Zi ada yang nyariin" ucap seseorang dari luar.
"Oke bentar" jawab zio lalu bangkit dari kursinya.
"zi, ZI!" panggil gara.
"Ra udah ra, biarin dia, kita fokus aja sama rencana kita, tanpa dia" ucap Aldo.
"Do ayolah, kok kita jadi renggang gini sih? gue kangen kebersamaan kita do, lo tau itu kan?" tanya gara.
"Ra gue ngerti, tapi keadaan nya sekarang lagi kaya gini. Lo sendiri tau kan kalo zio keras kepala" ucap Aldo.
"Gue harus selidikin apa yang sebenernya terjadi sama zio" batin gara.
"kenapa?" tanya zio.
"Lo gak lupa kan sama ucapan lo semalem?" tanya badrun.
"Lo kira gue udah tua apa pake segala lupa" jawab zio.
"selow zi, gue mau lo hajar si gara malem ini" ucap badrun.
"lo gila?" tanya zio.
"hah, bilang aja lo gabisa kan?" ucap badrun meremehkan.
"gue bisa ko, tapi tunggu waktu yang pas" ucap zio.
"malem ini gue tunggu" ucap badrun menepuk bahu zio lalu pergi meninggalkan nya.
Waktu istirahat tiba, kini gara dan aldo sedang memakan makan siang nya namun tak bersama zio. Sedari tadi pagi zio selalu menghindari mereka berdua.
"gue gatau apa yang terjadi sama lo zi, tapi gue berharap lo masih mau temenan sama kita" batin gara.
"tumben di aduk-aduk aja, biasanya nomor satu kalo soal makanan" ucap aldo.
"gatau nih do, rasanya gue lagi gak nafsu makan" jawab gara.
"udahlah ra, jangan di pikirkin mulu, kalo udah sadar juga dia bakal balik lagi sama kita" ucap aldo.
"huh,, iya do" jawab gara sambil menghela nafasnya berat.
"sory ra, gue berat ngelakuin ini tapi karna kalian udah ga anggep gue lagi gue merasa terasingkan" batin zio sambil memperhatikan mereka dari kejauhan.
Waktu pulang sekolah pun tiba. Gara dan aldo pergi menuju rumah sakit untuk mengecek kondisi gracio.
"Gimana yo, udah mendingan?" tanya aldo sambil menyimpan tas nya.
"udah, kata dokter hari ini gue udah bisa pulang. Jaitan nya juga udah mulai kering" jawab gracio.
"Bagus deh" ucap aldo.
"Napa ra?" tanya gracio pada gara yang sedari tadi banyak diam.
"Kangen besti kecilnya, kita mah ya cuma besti ketemu SMP doang jadi ya gak terlalu penting" ucap aldo menyindir.
"Ga gitu do, lo jangan gitu dong" ucap gara menghampiri keduanya.
"Ya lagian lo yang dipikirkan zio mulu, kita juga besti lo kali ra" ucap aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy & Osis [END]✅
Teen FictionSesungguhnya saya gabisa bikin deskripsi tapi kalo penasaran baca aja ya 👍 Cinta - Dendam - dan Penghianatan Jangan sangkut pautkan cerita ini di real life sebab ini hanya karangan author semata!! Jangan lupa vote & follow ya wk