Sabi kali klik ⭐ sebelum baca wkwk
Happy Reading
____________________________________
"Kalian duluan aja nanti gue nyusul ke basecamp" ucap gara.
"Lo gapapa kita tinggal?" tanya aldo.
"Santai aja gapapa bentar lagi juga beres" jawab gara.
"Yaudah kita duluan, kalo ada apa-apa telpon kita ya" ucap aldo yang di angguki gara.
Aldo, gracio, dan zio pun pergi meninggalkan gara sendiri di parkiran. Namun saat gara sedang membetulkan motornya tiba-tiba..
"Ra" panggil seseorang yang membuat gara berbalik ke arahnya.
"Ka chika? ngapain?" tanya gara.
"Gue pulang bareng lo ya" ucap chika tiba-tiba.
"tumben, ga bareng si badrun?" tanya gara.
"Jangan bahas dia, jadi boleh ga gue pulang sama lo?" tanya chika lagi.
"boleh aja si, tapi gue benerin motor dulu, emangnya gapapa kalo nunggu?" tanya gara.
"Gapapa" jawab chika lalu duduk di bangku dekat motor gara.
Setelah 10 menit lamanya, akhirnya motor gara selesai di perbaiki.
"nah udah, yuk pulang sekarang" ajak gara pada chika. Namun, bukannya chika menaiki motor gara ia malah mengambil sebuah tisu di dalam tasnya dan mengelap keringat yang bercucuran di dahi gara.
Gara terdiam dan mematung. Ada apa dengan kaka kelasnya ini? Kenapa tiba-tiba baik seperti ini? Bahkan bersikap selembut ini padanya? fikir gara.
"Makasih" ucap gara sambil tersenyum.
"sama sama" jawab chika lalu naik pada motor gara.
Merekapun pergi meninggalkan sekolah.
Dalam perjalanan chika memeluk gara namun tak erat, kemudian chika menyandarkan dagunya di bahu gara.
"Ara abis nganterin gue lo mau kemana?" tanya chika.
"Ke... basecamp ngumpul sama yang lain" jawab gara.
"Gue ikut ya" pinta chika.
"H-hah?" beo gara.
"Gue ikut ya araaa" ucap chika dengan lembut.
"B-boleh" jawab gara gugup.
10 menit kemudian, gara sampai di basecamp nya bersama chika. Aldo, gracio, dan zio pun menatap heran pada keduanya.
"Hai" sapa chika pada ketiganya.
"H-hai ka chika" balas aldo, zio, dan gracio.
"Gapapa kan aku kesini?" tanya chika yang di angguki mereka.
"Cepio sama yang lain ga kesini kak?" tanya zio hati-hati.
"Emang kamu lupa? Kan mereka marah sama kalian" jawab chika.
"K-ka chika emang ga marah sama kita?" tanya gracio.
"Marah? Marah kenapa? emang kalian berbuat apa sampe aku harus marah?" tanya chika yang membuat mereka bernafas lega.
"aku percaya ko sama kalian, memang betul yang ada di video itu aldo. Tapi do, kamu pasti ada sebab kan ngelakuin itu?" tanya chika.
"Iya ka, biar aldo jelasin. Jadi dua hari yang lalu kita di bawa ke gudang sama geng nya ivran, mirza ga terima kalo cio deketin ka shani, terus jeri juga ga terima sama zio yang berhasil deketin ka fiony sedangkan dia dari dulu ngejar fiony tapi ga dapet" jelas aldo.
"Tapi kenapa kamu sampe berantem?" tanya chika lagi.
"Gue sempet adu mulut sama mirza, dan si badrun ga Terima. Alhasil dia pukulin gue waktu di gudang, cuman ya karna si aldo orang nya gasuka kekerasan jadi si aldo ajakin salah satu dari mereka buat balap sama gue, dan ternyata yang jadi lawan balap nya itu si badrun pacar lo" jawab gara.
"Si ivran gak terima kalo si badrun kalah, alhasil dia mancing aldo dengan cara jadiin ashel sebagai taruhan dan ngejelekin ashel di depan aldo. Dan karna aldo ga terima, akhirnya dia pukulin lah tu si ivran sampe tersungkur kaya gitu" lanjut gracio.
"Tapi ternyata dia malah playing victim, dia videoin kejadian itu terus dia crop dan ngebikin seakan-akan kitalah yang salah di video tersebut" sambung zio.
"Jadi ini semua ulah ivran dan temen-temennya?" tanya chika.
"Iya bener, dan tolong bilang sama ka shani aku gada ikut apapun baik balap motor maupun berantem, aku sayang banget sama dia, aku gamau kehilangan ka shani ka" melas gracio.
"Iya ka chika, bilangin juga sama cepio kalo aku ga salah, dan ga semua cowo itu sama. Buktinya aku ga mirip sama suho" ucap zee dengan nada sedih tapi terdengar sangat kocak bagi chika.
"Aldo? gada yang mau di sampein ke ashel?" tanya chika.
"Haahh... dia udah gapercaya sama gue ka. Percuma dia juga gamau kenal sama gue lagi kan? jadi buat apa" ucap aldo sambil tersenyum simpul.
"Yaudah kalo gitu, aku gabisa lama-lama disini udah sore juga harus pulang" pamit chika lalu pergi.
Tanpa sepengetahuan chika, ternyata gara mengikutinya dari belakang.
"Ngapain? Nunggu taxi? Ga bakal ada ayo cepetan naik" ucap gara dibalik helm full face nya.
"Gapapa, gue bisa ko pulang sendiri" tolak chika.
"Tadi lo datang sama gue dan pulang juga harus sama gue" ucap gara.
Chika terdiam. Kemudian sebuah helm berwarna pink terpasang dikepalanya. Ulah siapa lagi kalau bukan gara?
"biar aman, cepet naik" suruh gara dan akhirnya chika pun naik ke motor gara.
"Penah naik ojek gak?" tanya gara sebelum motornya berjalan.
"Pernah lah" jawab chika.
"Biar ga jatoh biasanya ngapain?" tanya gara lagi.
"Hah?" bingung chika.
"Cantik doang tapi lemot" ucap gara lalu menarik kedua tangan chika agar memeluknya.
"Uda diem tar lo jatoh gue gamau tanggung jawab" ucap gara lagi lalu menjalankan motornya.
Chika tersenyum tipis, sangat tipis bahkan hampir tak terlihat. Dan tanpa sepengetahuan chika gara sedang tersenyum manis di balik helm nya.
____________________________________
Ini spesial pasangan rusuh nya ya😌
See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy & Osis [END]✅
Teen FictionSesungguhnya saya gabisa bikin deskripsi tapi kalo penasaran baca aja ya 👍 Cinta - Dendam - dan Penghianatan Jangan sangkut pautkan cerita ini di real life sebab ini hanya karangan author semata!! Jangan lupa vote & follow ya wk