Maaf Prend katanya banyak yang ngga masuk notifnya ya?, sad banget:(
Aku juga ngga tau kenapa, udah aku publish ulang tapi tetep aja😌
Ya pie ya..
Happy Reading
______________________Canggung!, itulah definisi yang dirasakan Kynara dan Diksa sekarang. Diksa yang mengerti keadaan canggung sekarang langsung berdehem pelan. "Lo tidur dikasur gue, biar gue tidur di luar."
Kynara menatap Diksa yang sedang menatapnya. Kemudian ia tersenyum tipis. "Makasih kak."
Alis Diksa Menaut mendengar kata 'makasih' untuk apa pikirnya. Tapi Diksa tidak ambil pusing ia mengangguk.
"Kalau lo butuh apa-apa panggil gue."
Kynara mengangguk lagi, lalu merebahkan tubuhnya dikasur Diksa. Kasur Diksa sangat Nyaman membuat rasa capek akibat berjalan terus menerus tadi berangsur memudar. Tak lama kemudian Kynara masuk kedalam mimpinya.
******
Diksa memilih tidur disofa, ia tengah memikirkan bagaimana kedepannya apa ia bisa menjadi suami dan Ayah yang baik Untuk Kynara dan calon anaknya?. Tapi bagaimanapun ia sudah berbuat dan ia juga tau konsekuensinya bahwa menjadi suami dan Ayah diusia muda memang susah.
Diksa mencoba memejamkan mata namun ia tidak bisa. ia akhirnya bangkit karna pikirannya selalu tertuju pada Kynara. Perlahan ia membuka pintu kamar dengan pelan. Lalu masuk.
Ia melihat Kynara yang tertidur pulas. Karna ia yakin Kynara kelelahan. Ia berjalan mendekat ke tepi ranjang tempat Kynara tidur. Ia tersenyum tipis melihat wajah damai Kynara ketika tertidur. Melihat bagaimana beratnya menjadi Kynara membuat ia lagi-lagi menyalahkan dirinya senndiri.
Puas memandangi wajah damai Kynara, Diksa-pun menumpukan dua kakinya dilantai dan mensejajarkan mukannya dengan perut rata Kynara. Ia tidak menyangka Anaknya ada didalam perut yang ada dihadapan mukanya ini. Perlahan ia memegang perut Kynara yang masih tertutup baju dengan pelan. Takut ia membangunkan Kynara.
"Assalamualaikum anak papa. Jangan nakal ya!, jagain mama kamu ya, apalagi saat papa jauh dari mama kamu, kamu harus jadi tujuan mama kamu biar tetep berada di dunia." Bisiknya pelan, bodo amat anaknya mendengarkan atau tidak tapi ia merasa senamg. Ia tersenyum membayangkan perut Kynara yang membuncit, apalagi badan Kynara yang tidak terlalu tinggi.
Diksa-pun menegakan badan, ia pun memandang Kynara lagi untuk beberapa saat. Ia membungkukan badannya dan membisikan sesuatu sebelum ia pergi keluar dari kamarnya.
"Selamat tidur Ra"
*******
Pagi-pagi sekali Kynara sudah bangun dari tidurnya. IYa karna ia sudah terbiasa dengan bangun pagi dirumahnya. Ia pun mencepol rambutnya asal lalu menuju kamar mandi milik Diksa. Setelah ia merapikan kamar Diksa. Ia mencuci muka dan ber- Wudhu, untuk melaksanakan Sholat subuh.
Selesai Sholat subuh, ia pun menuruni tangga untuk menuju ke dapur. Namun langkahnya terhenti melihat Diksa yang nampak tidur di sofa ruang tamu. Kynara merasa iba, ia enak-enakan tidur dikasur Diksa yang empuk. tetapi yang punya kasur malah tidur disofa. Ia pun mendekat kearah Diksa, lalu menumpukan kedua lututnya didepan Sofa yang Diksa tiduri. Ia ingin membangunkan Diksa tapi ia takut mengganggu tidurnya. Kynara menggigit bibir bawahnya untuk mengumpulkan keberanian. Ia menghela nafas untuk menormalkan detak jantungnya yang tidak bisa diajak kompromi ketika didekat Diksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKSA ADYTAMA [SUDAH TERBIT DAN LENGKAP]
Teen FictionTentang sebuah kesalahan yang berakhir pada Pernikahan. Diksa Adytama seorang Leader Owllife yang memiliki sifat Datar, Dingin, dan Cuek. Lalu bagaimana jika seorang yang memiliki sifat seperti itu akan menjadi seorang Ayah?. [BANYAK UMPATAN KASAR D...