14. MENGHINDAR

61.4K 4.3K 101
                                    

Nah kan Dobel Up!

Aaaaaaa udah tembus komenya baiklah karna aku tidak akan ngapusi kalian, jadinya aku Update lagi xixixi😭❤

Jangan lupa tekan bintang dan komen ya prend🙏

Happy Reading
___________________

Pagi ini Kynara bingung ia harus senang atau malah sedih, mamanya bilang padanya jika ia akan pulang untuk menjenguknya.

Selama pelajaran ia hanya menatap papan tulis dengan pikiran yang entah kemana.
bu Rena yang melihat Kynara yang hanya bengong menatap papan tulis. Langsung menghela nafas lelah.

"Kynara!." Panggil Bu Rena.

Kynara tidak mendengarnya. Piya yang duduk disampingnya langsung menyenggol bahunya.

"Ra, kamu dipanggil bu guru." Piya mengingatkan Kynara yang dari tadi menatap papan tulis tanpa berkedip.

"Hah, iya bu?."

Bu Rena langsung menatap Kynara tajam. "Kamu merhatiin saya jelasin kan?, coba kamu ulang apa yang saya ucapkan tadi."

Kynara bingung, dari tadi ia benar-benar tidak mendengarkan apa yang dijelaskan Bu Rena.

"Maaf bu, tadi saya bengong waktu ibu jelasin." Ujarnya jujur.

"KYNARA!, KELUAR!, LARI LAPANGAN 7 KALI PUTARAN SEKARANG!."

Kynara terkesip mendengar ucapan lantang dari Bu Rena. Tak lama ia mengangguk. "Baik bu, permisi."

Bu Rena yang melihat Kynara sudah keluar kelas langsung geleng-geleng kepala.

"Kalian!, kalau ada yang bengong lagi. Saya suruh keluar seperti Kynara. Walaupun orang yang tidak mendengarkan saya sedang menjelaskan itu pinter, tidak menjamin kalian tetap tinggal dikelas." Ujarnya seraya duduk dikursi dan mengelus perutnya yang membuncit. Ya Bu Rena memang sedang hamil 6 bulan.

Supri yang melihat itu langsung menatap tak percaya guru Sejarah itu. "Padahal lagi hamil. Tapi kok triak-triak mulu!, kasihan bayinya." gumamnya yang masih didengar oleh teman sebangkunya.

Safran yang mendengar itu langsung berdecak malas. "Udah biarin Jupri, lo mau dikeluarin terus disuruh lari lapangan 3x dari hukuman Kynara hah?."

Supri langsung menengok pada Safran tajam. "Nama gue itu Supri, bukan Jupri!. Sapran!."

"Nama gue juga bukan Sapran. Lo kira gue sarap apa?."

"Emang!." Ujarnya santai.

"Sialan!"

*****

Kynara langsung berlari menyusuri lapangan, ia mengabaikan peluh yang kian berjatuhan karna matahari yang kian terik.

Ia menghapus peluh lalu berhenti berlari. Seraya membungkuk, ia mengatur nafasnya yang kian tak beraturan. Setelah nafasnya normal kembali ia melanjutkan berlarinya.

Disisi lain Diksa dan teman-temanya yang sendari tadi berada di Rooftop sekolahnya karna memang sedang jam kosong pun kembali kekelasnya untuk pergantian jam. Namun langkah mereka terhenti melihat seorang gadis yang sedang menjalankan hukumannya.

DIKSA ADYTAMA  [SUDAH TERBIT DAN LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang