30. SUKSES

35.9K 2.9K 32
                                    

Haloo prend👋🤭

Jangan lupa vote dan komen Ya...

Happy Reading
___________________

Semua motor berbaris rapi sesuai dengan intruksi koor masing-masing, walaupun geng motor namun mereka tetap tau aturan ketika berada dijalan umum. Ada Diksa dibarisan paling depan diikuti Panji dan Binar terselip dibagian tengah serta Dito dan Firman dibarisan paling belakang.

Dan ketika mencapai perempatan mereka memisahkan diri dan mengikuti koor masing-masing, Diksa membunyikan klakson motornya untuk mengintrupsi agar mereka semangat dalam melakukan tugasnya hari ini sesuai rencana yang telah disusunnya matang-matang, pada jauh-jauh hari.

Binar, Panji mengangkat jempolnya tinggi-tinggi sedangkan Dito dan Firman ikut membunyikan klakson pada Diksa.

Diksa kembali fokus pada jalanan, ia melajukan motornya menuju Jalan besar yang biasanya banyak sekali pemulung, dan juga beberapa orang pinggiran. tak berselang lama Diksa sampai ditempat diikuti pasukan yang mengikutinnya.

"Kalian mencar, cari mereka!." Intrupsi Diksa pada pasukannya.

"Siap!"

Lalu Diksa mengedarkan pandang untuk mencari target yang akan ia temui, dan ia tersenyum simpul ketika melihat targetnya ada didepan mata.

"Permisi bu" Diksa bertanya dengan sopan pada ibu-ibu pembawa gerobak sampah.

Ibu-ibu tersebut sontak menghentikan langkahnya dan menatap Diksa, "Enggeh mas, onten nopo?"

Translate: Ya mas, ada apa?

"Begini bu, ini ada sedikit rezeki dari saya dan temen-temen saya buat ibu, tolong diterima ya" Ujar Diksa, seraya memberikan amplop pada ibu-ibu tersebut.

"Allhamdulillah Ya Allah, maturnuwun sanget nggeh mas," ujar ibu-ibu tersebut seraya menerima uang yang diberikan Diksa dengan semangat.

Translate: Makasih banyak ya mas,

Diksa tersenyum tipis, lalu mengangguk. "sama-sama bu, kalau gitu saya permisi," pamit Diksa sopan.

Ibu-ibu tersebut mengangguk, "Ya Allah semogo mas sing wau lan batire, dikei umur kang dowo lan rejeki sing khatah, Amin." Ujar ibu-ibu tersebut seraya memperhatikan Diksa yang berjalan kian menjauh.

Translate: Ya Allah, semoga mas yang tadi dan temannya, dikasih umur yang panjang dan rezeki yang banyak.

*****

"Ini punya aku!,"

Anak laki-laki yang satunya kembali merebut mainan tersebut. "Nggak!, ini aku duluan yang ambil"

"Balikin ngga, atau kamu aku pukul!," ancamnya.

"Berantem Ayo!, aku ngga takut sama kamu" jawabnya menantang.

Baru saja anak laki-laki itu siap memukul temannya, Binar dan Panji langsung sigap menengahi keduanya. "Aduh dek, ada apa ini kok berantem si?" Tanya Binar lembut.

"Itu si Umam ambil mainan aku bang, kan aku duluan yang ambil" adunya.

"Tapi kan kamu udah dari tadi Gung!" Anak kecil bernama Umam tersebut berusaha membela dirinya.

DIKSA ADYTAMA  [SUDAH TERBIT DAN LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang