20. MORNING SICKNESS

68.5K 4.5K 201
                                    

Hai prend, kenapa komennya tambusnya cepet banget kan aku jadi seneng😭🤣

Jangan lupa Vote dan komen ya😔

Bismillahirahmanirrahim bab 20!.

Happy Reading
___________________

Kynara terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara Azan subuh berkumandang, ia pun mengerjab-ngerjabkan mata untuk mengambil kesadaran. Ketika kesadarannya mulai berkumpul ia berniat duduk namun sebuah tangan besar yang sedang memeluk perutnya membuat ia mengurungkan niatnya.

Kynara tersenyum tipis menatap wajah Diksa yang sedang tertidur seraya memeluk perutnya, Kynara mengamati wajah damai itu dengan lamat-lamat. Tangannya gatal, ingin sekali ia mengelus rambut Diksa. Entah itu keinginan dirinya atau keinginan jabang bayi yang sedang dikandungnnya. Perlahan tapi pasti ia mendekatkan tangannya ke-kepala Diksa lalu mengelus rambut laki-laki itu dengan pelan, takut membangunkan orangnya.

Diperlakukan seperti itu membuat Diksa melenguh pelan, namun tak berselang lama ia kembali tertidur dan mengeratkan pelukannya pada Kynara. hal itu membuat Kynara menahan nafas. Apalagi hidung laki-laki itu yang sudah menyentuh pipinya membuat badannya panas dingin.

Kynara sudah tidak lagi mendengar Azan Subuh mungkin sudah pukul 5 pagi pikirnya.

"Kak, aku mau kekamar mandi dulu ya." Pamit Kynara lalu mencoba melepaskan tangan Diksa dari perutnya.

Tidur Diksa terusik, ia membuka matanya dan menatap Kynara yang sedang menatapnya. Tanpa basa-basi Diksa langsung menegakan tubuhnya mendengar ucapan itu.

"gue ikut!," kata laki-laki itu cepat.

"Hah?"

"Lo mau Sholat kan?, gue mau imamin."

Kynara menggaruk tengkuknya salah tingkah, bisa-bisanya ia berfikiran negatif, ia menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir pikiran aneh-aneh itu.

"Oooh, oke. Aku duluan atau kakak yang kekamar mandi?." Tanya Kynara.

"Lo duluan aja."

Kynara mengangguk, lalu bangkit dari kasur menuju ke bilik kamar mandi yang ada dikamar Diksa.

"Lain kali, hilangin pikiran jorok--lo itu." Ujar Diksa, spontan menghentikan langkah Kynara.

Wajah Kynara memanas, ia sangat malu sungguh!. Mungkin sekarang mukannya sudah merah seperti kepiting rebus, tanpa menjawab ucapan Diksa Kynara langsung masuk kekamar mandi dengan cepat-cepat.

Melihat Kynara salah tingkah membuat Diksa mengangkat sudut bibirnya,

Sedangkan didalam kamar mandi Kynara memperhatikan wajahnya yang memerah, akhirnya ia menyalakan kran air lalu membasuh mukannya agar mengurangi rasa panas, setelah menetralkan mimik wajahnya agar kembali normal, Kynara akhirnya berwudhu. Tak berselang lama ia keluar kamar mandi, lalu menuju meja Diksa untuk mengambil mukena yang disediakan Ani kemarin.

Kynara memperhatikan Diksa yang menyugar rambut basahnya setelah berwudu, laki-laki itu terlihat sangat tampan bahkan berkali-kali lipat jika rambutnya basah, kelihatan lebih berdamage.

DIKSA ADYTAMA  [SUDAH TERBIT DAN LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang