5. HARI PERTAMA KERJA

56.3K 4.2K 44
                                    


Haii Bree

Jan lupa tekan bintang di pojok ya✨

Happy Reading
_________________

Saat ini anggota geng Owllife, sedang berada di kantin dengan berbagai pesanan makanan yang tentu saja dipesan oleh Binar dan Panji,

Mereka berdua sudah seperti manusia yang tidak makan selama 1 bulan.

"Bu ida, gorengan mendoanya lagi dong" ucap Binar, pada Bu ida.

"Enggeh den, sedelok maneh dadi iki" jawab bu Ida, dengan bahasanya.
(Iya den, sebentar lagi jadi ini)

"Oke, bu" jawabnya sambil menunjukan jempolnya.

"Lo, do-yan apa laper heh?" tanya Panji pada Binar.

"Heheh anu so-alnya tadi lupa nggak sarapan."

Panji Hanya mendengus. Sesaat kemudian ia teringat sesuatu, ia tersenyum misterius.

"Oiya mana nih, yang mau gratisin 3 piring siomay." Sindir Panji.

Sindiran Panji barusan membuat Binar tersedak mendoan yang bercampur Cabe.

ukhuk!..ukhuk!..

"Mampus, segala inget lagi si pantat panci, ngenes banget idup gue!" batinya miris.

"Gausah nyindir deh, gue udah sadar! nih sana lo beli sendiri" sinis Binar. Lalu memberikan uang 3 uang 10rb -an.

Panji mengangguk "bagus,"
namun sedetik kemudian, bukan ucapan yang tepat untuk ia lontarkan namun sebaliknya.

"No. No. No, lo yang harus beliin gue. Karna gue masih ngambek sama lo."

Mata Binar berapi-api. Mendengar ucapan tersebut ia ingin sekali menonjok wajah Panji yang songongnya minta ampun.

"Bener-bener lo ya. Dikasih Hati malah minta Anus."

Dito beredecak sebal. "Jantung goblok!."

Binar langsung menyengir "Hehe gapapa kali Dit, orang mukanya si Panji emang udah kaya Anus panci."

Panji menatap Binar sengit "Sialan, sini lo!."

"Waduh!, Singanya keluar nih. Iya, iya gue beliin. Diem situ duduk." Alibi Binar menyuruh Panji duduk di kursi. Itu hanya alibinya untuk menghentikan Amukan Panji.

Seakan tunduk dengan pawangnya Panji langsung menurut. Ia duduk dibangku yang ditunjuk oleh Binar.

Melihat Panji menuruti perintahnya Binar tersenyum senang dalam hati. perlahan ia menghampiri Panji lalu menepuk-nepuk puncuk kepala Panji dengan Sayang.

"Anjing pintar. tunggu siomaynya ya?." Ucapnyaa lalu berlari menjauh ke arah tukang siomay, sebelum ia diamuk oleh Panji.

"Binar sialan. Sini lo Nyet!."

Teman-temannya yang lainya tertawa terbahak-bahak melihat wajah Marah Panji.

"Dik, nanti malem si Noval ngajakin balapan" ucap Firman tiba- tiba.

DIKSA ADYTAMA  [SUDAH TERBIT DAN LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang