19. Who?

7.6K 924 117
                                    

Ningning yang masih memeluk Liam kini tersadar kalau ia ada janji dengan temannya, maka dengan cepat ia melepas Liam. Kemudian menatap Hana yang tengah mengecek gaun Ningning tadi.

"Hana, dimana Renjun?"

"Tadi bilang mengambil barang di mobilnya." Jawab Hana.

"Liam, Ningning ada janji dengan teman. Jadi harus pergi sekarang, Liam menggambar lagi dengan Hana. Tapi jangan di baju Ningning lagi.." Perlahan Ningning melepas tangan kecil Liam yang melingkar di lehernya.

Anak itu bertanya antusias. "Kemana? Liam ikut."

"Tempatnya jauh, Liam akan kena marah baba kalau ikut. Jadi tunggu saja ya disini?" Ningning sudah menduga hal ini, Liam akan merengek minta ikut setiap ia dan Guanlin akan pergi tanpa dirinya.

Liam berubah tak mau melepas pelukannya dari Ningning, lengannya kembali melingkar erat di leher Ningning.

"Nanti kalau tempatnya dekat Ningning ajak, sekarang ayo gambar lagi dengan Hana." Ningning mencoba membujuk Liam.

"Ayo kemari Liam." Hana berusaha membantu, namun Liam justru menggeleng.

"Hana, kita bye bye pada Ningning." Anak itu justru berkata seperti itu.

"Boleh, tapi jangan menangis kalau ditinggal." Ujar Hana, Liam mengangguk penuh pasti.

"Kemana?" Tanya Renjun saat berpapasan dengan Ningning yang menggendong Liam, serta Hana yang mengekor.

"Baba, Liam bye bye Ningning dulu." Lapor Liam pada Renjun.

Renjun tersenyum melihat putranya. "Ah iya."

"Renjun, Haechan sudah ada. Ia menunggu di depan." Hana memberitaukan.

Renjun pun segera berjalan ke area depan butik, sementara Liam kini masih terlihat baik-baik saja dalam gendongan Ningning. Namun begitu Hana mengambil alih tubuh Liam, dan mereka melihat Ningning yang pergi menaiki mobil. Liam mulai berkaca-kaca, dan tangisnya mulai terdengar.

"Ningning..." Jeritnya saat melihat mobil yang dinaiki Ningning menjauh.

"Hey, tadi kan Ningning bilang tempatnya jauh. Liam mau diajak ke tempat jauh?" Hana mencoba menghapus air mata anak itu, namun percuma.

Anak berusia empat tahun itu menggeleng dan masih terisak. "Tapi tak mau ditinggal Ningning."

Hana pun berusaha keras membuat tangisan Liam mereda.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Langkah Renjun reflek terhenti mendengar suara Jeno yang memanggilnya, kakinya ia bawa mundur beberapa langkah saat melihat Jeno berusaha meraihnya.

"Ternyata kau baik-baik saja? Aku bersyukur untuk itu." Jeno sempat berpikir kalau Renjun mengalami hal buruk seperti kecelakaan atau apapun itu.

"Selama ini kau disini? Renjun, kau tau aku mencarimu selama ini." Lanjut Jeno masih berusaha mendekati Renjun.

Unspoken Words ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang