Jangan lagi datang....
Untuk membuatku bodoh...-Safina-
Pagi itu ...
Begitu membuka mata.. . Pandangan Fina tertumpu pada kalender di atas nakas. Ia menghela napas sesaat.
Kamu ulang taun Mas ....
Bibirnya tersenyum sinis. Ahh... bodoh sekali ia masih mengingat tanggal itu.
Tapi nampaknya Tuhan memang tidak mengijinkan ia lupa. Entah bisikan darimana lagi. Pagi itu, kakinya bergerak turun ke lantai bawah. Tepatnya ke arah taman di depan apartemen. Di sana ada penjual sarapan pagi yang pernah Fina sambangi.
"Pake telur Neng?"
"Iya.. yang banyak Bu. sambal gorengnya juga ya"
Ibu penjual yang rambutnya sudah memutih itu dengan sigap mengambil sesuai pesanan Fina. Tak hanya satu tapi dua bungkus. Satu untuk Teguh nanti.
Di ruang makan , Fina menerawang lagi. Dua buah cangkir teh hangat ia buat di atas meja. Bersanding dengan menu yang tadi dibelinya. Di benaknya pagi ini sepertinya penuh dengan kenangan masa lalunya. Betapa dulu Arya akan bersukaria mendapati nasi kuning komplit buatan mbok Suri di hari lahirnya. Bukan roti tart. Arya tak menyukainya. Dan Fina masih ingat bagaimana Bian selalu berebut irisan telur dadar dengan sang ayah.
Kak.. bagi dunk telurnya...
Ih.. . Ayah udah banyak ah...
Bian hanya akan menyisakan sedikit untuk ayahnya. Karena dia hanya mau makan nasi kuning berlauk telur dadar saja. Tidak dengan yang lain.
Sesederhana itu. Tapi begitu manis. Membuat bibir Fina melengkung.
Namun semua itu kini tinggal kenangan. Ah.. Lagi lagi ia mendesah. Entah sampai kapan ia bisa mengenyahkan bayangan itu. Dadanya sedikit sesak ketika melirik dua ikan cupang yang seakan tahu suasana hatinya.. Ia tertawa miris merasai kebodohannya sendiri. Ampuni hamba Ya Allah....
Untung saja ponselnya kemudian menjerit. Teguh sudah menunggunya di mobil. Hari ini jadwal kerjanya padat sekali. Untuk persiapan proyek Lembang esok. Walaupun pekerjaan ini tidak bernilai besar, tapi Fina ingin memastikan semuanya bisa berjalan sempurna.
Kesibukan di kantor sedari pagi membuat energinya terkuras. Material yang diperlukan sudah tertata di tempatnya siap diangkut. Pekerjaan yang berdatangan kini semakin beragam. Dibawah pimpinannya, perusahaan ini semakin mendapat kepercayaan dari para customer baru. Walaupun bu Risa masih banyak campur tangan di perusahaan, tapi Fina merasa cukup bangga. Ini adalah pencapaian terbaik selama ia bekerja.
....
Penginnya sih kamu..
Gombalnya Bapak...
Kangen Fin... kamu gak ya..?
Gak...

KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Kita Pisah (end)
RomanceSafina seorang manager sebuah perusahaan dan sudah menikah. Suatu saat ia mencurigai suaminya telah berselingkuh. Segala upaya ia lakukan demi mencari tau perselingkuhan itu. Tapi keadaan malah menjadi berbalik.sang suami pun mencurigainya telah ber...