Kau yang membuatku yakin...
Jalan yang sulit adalah untuk menuju arah yang baik
-Safina-
Di part ini rada gimana dikit..
maaf yang puasa jadi sedikit horor.. haha..
met puasa semua ya.... semoga lancar dan berkah semua
"Maaf ya.. hari ini banyak schedule di kantor. Kayaknya sampe malem Love..."
"Iya.. gapapa.. kamu kayak orang pacaran waktu SMA aja sih..."
Di layar ponsel itu wajah Seno terlihat kuyu, sambil bersandar di kursinya ia melonggarkan satu kancing kemejanya.
"Padahal tadinya pengin mampir. Kangen pengin dipuk puk...capek Love.. banyak banget masalah yang harus dihandle di sini...."
Fina berusaha menghibur, sudah berapa hari Seno mengeluh pekerjaannya begitu padat. Menelpon Fina adalah obat lelahnya katanya.
"Cafe gimana? Rame hari ini?"
"Alhamdulilah.. dapat pesanan perusahaan asuransi A di hotel MM...buat meeting"
"Oya? .. siip kalo gitu... Sering bikin promosi aja biar tambah rame..."
Posisi duduk Fina berpindah ke pinggir jendela."Sen.. coba tebak tadi siang ada tamu siapa di sini...?"
"Hmm..sapa?", Mata Seno memicing, "Mama ya? Mama kemarin bilang pengin nengokin kamu"
"Bukan tuh..... Coba tebak lagi?"
"David? ", Fina menggeleng.
"Jangan bilang itu Arya lho Fin..", wajah Seno yang tegang bikin Fina terkikik geli.
"Papa kamu ..."
Suara lirih Fina membuat Seno hampir saja terjungkal dari kursinya. Sebenarnya tak heran jika Papanya tau tempat Fina berada.
"Hah... Serius? Terus ngapain Kamu? Kamu... gapapa kan Love? gak babak belur kan?"
"Ih ngaco kamu.. Ya...papalah... Dah mau pingsan akunya Sen..."
"Emang Papa ngapain?", suara Seno setengah menjerit , tangannya menyugar rambut hitamnya. "Apa Papa... nanya kamu mau dinikahin kapan gitu?"
"Ngawur...! Kamu ih...!"
"Pingsannya karena apa? Marah-marah ke kamu? Atau ngancem kamu? Apa ...mmm.. kasih tau dong sayang... Pokoknya aku bakal marahin Papa kalo bikin kamu gak nyaman..."
"Ck...gak koq.. aku juga bingung om Aswin ke sini ngapain?"
"Lhah gimana sih?..."
"Ya..beliau interograsi aku kayak orang wawancara kerja gitu.. nanya tentang kerjaan di pabrik Semarang. Terus waktu aku di Pesona juga, abis itu nanya tentang cafe.... "
Seno mengerutkan kening. Ia sendiri bingung. Apa Papa lupa kalo Fina itu calon mantu bukan calon karyawan?
"Sen..."
"Hmm..."
"Pasti Papa kamu.. gak suka sama Aku Sen... Soalnya kayaknya gak suka sama perempuan yang cuman ngabisin duit Kamu .. Kamu juga gitu.. Aku kan udah bilang gak usah pake uang Kamu . pasti Papa Kamu sekarang sebel, belum jadi istrinya aja , Aku udah banyak maunya..."
Tawa Seno meledak. Fina mengusap wajah berkali-kali saking kalutnya. Padahal kalau Fina tau yang diberikan pada Fina belum separuh dari tabungannya di bank.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Kita Pisah (end)
RomanceSafina seorang manager sebuah perusahaan dan sudah menikah. Suatu saat ia mencurigai suaminya telah berselingkuh. Segala upaya ia lakukan demi mencari tau perselingkuhan itu. Tapi keadaan malah menjadi berbalik.sang suami pun mencurigainya telah ber...