eps 2

159 17 0
                                    

Burung berkicau menandakan jika hari telah berganti, Azkia gadis yang kini sudah memulai harinya segera menyimbak selimut dan meregangkan otot yang kaku.

Kaki jenjangnya melangkah keluar memperlihatkan keluarga besarnya, karena kebetulan sekali kakek dan neneknya berada di rumah.

"Tiap hari kalau gini terus Azkia suka." Mendengar suara itu semua yang ada di meja makan menoleh, dengan senyum mengembang.

"Loh ini cucu nenek yang dapet kelulusan terbaik, setelah Arkhan kan?" Tanya Ratna dengan senyum senang, wanita yang sudah renta itu masih nampak segar karena seringnya menjaga pola hidup sehat bahkan Anton pun sama, ia menjauhi rokok dan minuman alkohol.

"Terimakasih nek, ouh ya kakek gak ucapin selamat nih??" Tanya Azkia membuat Anton tersenyum dan mengangguk.

"Selamat cucuku, semoga kedepannya kau akan menjadi anak berguna untuk Papi dan Mami mu." Ucap Anton dan diangguki Azkia, segera Azkia bergabung.

"Udah ada rencana mau kuliah?" Tanya Anton.

"Udah, kemarin udah ngomong sama Papi Mami." Ujar Azkia. "Diizinin dong Kek, orang nanti ada yang jagain." Ucap Rayen.

"Siapa maksud kamu Ray?" Tanya Ratna.

"Itu loh Nek, cucu nenek yang lain emm tau dong.." Ratna menggeleng ia sudah mengerti,memang sepertinya ia akan mendapatkan cicit dari kedua cucu nya.

"Ouh bagus itu, negara luar gak baik ditinggali jika tidak ada yang menjaga, nenek tau Arkhan orang bertanggungjawab apa lagi ibadah nya." Ucap Ratna.

"Kamu tetap pada agamamu sayang?" Tanya Anton.

"Ayolah Kek, sudah hampir setiap kali berkunjung kalian menanyakan tentang agamaku terus." Ucap Azkia mendengus.

"Sudah Ma, Pa jangan mempertanyakan hal itu, apapun yang dia percayai aku akan tetap menganggapnya anak kesayanganku, anak besar ku." Goda Calista.

"Mami...." Rengek Azkia.

"Ouh ya Daeshim, apakah kau masih menjadi bawahan perusahaan Yance, tidak mau mengurus restoran Papa saja?" Tanya Anton.

"Setelah Arkhan menjabat sebagai direktur mungkin Dae akan mengurus usaha Papa." Ucap Daeshim diangguki Anton.

...

Roda sepeda yang berputar membawa gadis berhijab itu pada suatu tempat, ia pun masuk kedalam yang disana terbaring seorang pemuda yang mungkin berbeda 3 tahun dari usia nya di ranjang rumah sakit.

"Assalamualaikum Kak Zyan maaf baru mengunjungi mu sekarang." Ucap gadis itu, ia pun duduk di sebelah ranjang pemuda yang terbaring dengan wajah pucat.

"Kak tau gak tadi di sekolah aku jadi lulusan terbaik loh, dapet beasiswa juga ke negara N, kakak gak mau bangun buat kita nikah?" Tanya gadis itu.

"Kania." gadis itu menoleh dan mendapati seorang wanita parubaya menghampirinya dan mengelus kepalanya dengan lembut.

Ia pun kembali menatap sosok pemuda tampan, dulunya pemuda inilah yang pertama mengikat hatinya, Zyan Ali Abdurrahman Zyan pertama kali berjumpa dengannya di sebuah masjid, Zyan adalah seorang ustadz muda, banyak gadis di kampungnya memujanya tetapi hati Zyan miliknya.

Namun kecelakaan merenggut kebahagiaannya, Zyan dinyatakan koma dan kini sudah 1 bulan tak ada perubahan namun Kania tetap bersabar menunggu janji Zyan menikah muda sebagai sunah yang ingin Zyan lakukan.

"Ibu, apa yang terjadi?" Tanya Kania melihat sosok itu yang tidak pernah sekalipun membuka matanya.

"Besok kembalilah kesini bersama Mamah dan Kakek mu, Ibu akan memberi kabar baik." Kania mengangguk akhirnya ia berpamitan karena kini jadwalnya untuk mengurus surat-surat perkuliahan.

...

Teguk kan demi tegukan kian menambah pening di kepala seorang pria yang entah sedang memikirkan apa, tubuh yang atletis tentu sangat mengagumkan karena setiap saat sering melakukan gym.

Prangg

"Huh, bahkan diriku sendiri kacau." Racau nya.

Tok

Tok

Abdillah bangkit dan membuka pintu, terlihat seorang pemuda yang berbeda 6 tahun dari usianya kini memeluknya yang masih dalam keadaan mabuk.

Hugh

"Kak, terimakasih atas bantuannya selama ini, Arkhan mendapat nilai memuaskan!" Abdillah melepaskan pelukannya dan tersenyum.

"Alhamdulillah, semoga selanjutnya usahamu akan terus dikenang." Setelah itu Abdillah membanting pintu dengan keras membuat Arkhan terdiam mematung, ia pun menjumpai Raina.

"Mama..." Raina pun menghampiri putranya dan duduk mengikuti kemana anaknya membawanya.

"Kenapa sayang?" Tanya Raina.

"Apakah Arkhan berbuat salah pada kakak, Mama tau Kakak membanting pintu setelah berkata semoga selanjutnya usahamu akan terus dikenang, maksudnya apa Ma?" Tanya Arkhan.

Raina terdiam, sebelum akhirnya tersenyum ia membelai surai sang anak dengan senang, Arkhan adalah anak yang sangat lembut karena ajarannya berbanding terbalik dengan Abdillah anak angkatnya namun keduanya adalah kesayangannya.

Raina dulu berpikir harusnya Abdillah tidak memiliki adik dalam waktu dekat tapi Yance sudah ingin penerus, beginilah jadinya apa yang sekarang terjadi.

"Kakak mu menyemangati, pasti Abdillah tau kalau kamu lulus dengan nilai terbaik dan akan pergi berkuliah dengan modal beasiswa." Arkhan mengangguk ia memeluk Raina dengan penuh rasa sayang.

"Ma, kita Dhuha bersama yuk, Arkhan gak tau nanti bakal gini lagi atau enggak setelah kuliah." Ucap Arkhan mendapat anggukan Raina, akhirnya mereka pun segera menuju mushola didalam mansion.

Chat.

Kak Abdillah
Assalamualaikum Azkia

Azkia
Waalaikumsalam kak, ada apa??

Kak Abdillah
Kakak mau malam nanti kamu datang ya, kamu lulus dengan nilai terbaik bukan?

Azkia
Ah benar, baiklah kak dimana?

Kak Abdillah
Taman kecil

Azkia
Ouh kebetulan Azkia mau mampir beli makanan disana hehe

Kak Abdillah
Baguslah persiapkan dirimu cantik

Azkia terdiam membaca pesan terakhir dari Abdillah apa maksud dari perkataannya, Azkia segera menepis pemikirannya dan segera bersiap memilih pakaian, walau nanti malam tapi bukan lebih baik sekarang dipersiapkan agar lebih menghemat waktu nanti.

Matanya tertuju pada pakaian dress selutut dengan motif bunga Lily yang sangat ia sukai, akhirnya ia akan memakainya.

Abdillah menyeringai, ia sudah mendengar dari mata-matanya bahwa Arkhan menyukai Azkia maka dari itu dirinya tidak boleh kalah start dan ia harus segera mendapatkan gadisnya.

Azkia gadis yang Abdillah selalu lindungi dari sejak kecil, banyak hal yang mereka lalui saat Arkhan sibuk dengan pembelajarannya disitu Azkia dan Abdillah dekat dan Abdillah merasa nyaman.

Teringat di benaknya saat Azkia jatuh terpeleset karena ulah temannya yang tidak menyukai Azkia dan disana Abdillah membantu,Azkia tak jarang juga menolongnya dan membuat Abdillah semakin merasa bahwa dirinya menyukai Azkia, gadis yang sepantaran dengan sang adik sekaligus rival nya saat ini.

"Azkia akan aku dapatkan Arkhan, kau sudah memiliki Mama dan Papa kenapa aku harus membaginya juga pada mu untuk yang satu ini." Gumam Abdillah dengan seringaiannya.

TBC.

BIND YOU 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang