eps 6

103 16 0
                                    

Keesokan harinya...

"Eunghh..." Arkhan pun akhirnya sadar sambil memegang kepalanya yang terasa pening, ia menatap ke sekeliling dan ternyata dirinya telah ada di kamarnya.

Cklek

"Sudah sadar putraku?" Tanya Raina sambil memegang semangkuk bubur, Arkhan mengangguk.

"Kenapa Arkhan di sini Ma? siapa yang bawa Ar pulang??" Tanya Arkhan mencoba mengingat namun mungkin efek obat yang kuat dirinya tidak ingat sama sekali.

Raina menghela nafas dan mendekati putra tampannya itu, menyimpan buburnya dan mengelus lembut kepala putranya sambil tersenyum manis.

"Semalam kamu pingsan sayang, kakakmu yang membawa mu pulang." Jelas Raina membuat Arkhan sedikit khawatir. "Bagaimana dengan Azkia??" Pertanyaan itu membuat Raina faham betul kekhawatiran yang diperlihatkan wajah putranya.

"Alhamdulillah Abdillah sudah mengantarnya pulang." Arkhan menghela nafas lega karena ternyata tidak ada yang harus di takutkan nya lagi.

"Tapi kamu harus meminta maaf pada Azkia, kamu telah melecehkannya!" Arkhan membulatkan mata.

"Arkhan melecehkannya Ma?" Raina mengangguk.

"Astagfirullah...sungguh Itu diluar kendali Arkhan Ma." Mengusap wajahnya kasar.

"Iya, kami semua tau jika kamu tidak mungkin sejahat itu,sudahlah sekarang kamu harus sembuh dulu Mama yakin Azkia tidak sejahat itu tidak memaafkan mu." Arkhan mengangguk ia akan minta maaf setelah ini.

...

Sebuah ledakan terjadi secara beruntun pada sebuah gedung tua.

Duarrr

Duarrr

"Tuan, kami sudah mem bom semua barang mereka secara merata." Ucap salah satu bawahannya.

"Bagus, sekarang cari keberadaan 2 orang yang sudah ku berikan foto nya, jangan biarkan mereka lolos dari tempat ini, kerahkan para sniper yang sudah handal kirim ke bagian selatan karena mereka akan melarikan diri lewat sana!" Mereka mengangguk.

"Paman, 100 orang tewas di tempat setelah di bom, lalu apa misi selanjutnya?" Tanya Abdillah.

Bondan tersenyum dan menepuk pundak keponakannya. "Kerja bagus, sekarang masuk ke ruang bawah tanah disana mereka menyimpan beberapa emas, rampas semuanya!" Abdillah mengangguk.

"Semuanya ikut denganku!" Teriak Abdillah.

Sesampainya di ruang bawah tanah ia pun menemukan sebuah peta dan membukanya terkejut dengan isinya. "Sebuah denah markas kenapa mereka punya, bukankah hanya kami dan Silvermoon yang mengetahuinya?" Gumam Abdillah.

Ia pun segera mengambil emas dan beberapa barang berharga,segera ia bertanya mengenai hal itu pada Bondan.

"Paman, ini peta markas bukan,kenap mereka punya bukankah mereka dari organisasi kecil?" Tanya Abdillah.

"Ini markas rampasan yang mereka ambil dari Alex Saveron sahabat paman dan Yance saat masih di dunia mafia, Alex salah satu orang yang benar-benar handal dalam masalah pembantaian ini namun Jack merampas markas kecilnya dengan mengancam lewat putri Alex sehingga ia pun memberikan markas yang hanya beberapa panjang wilayahnya, Jack lalu dengan bengis membantai para mafia kelas bawah untuk memperluasnya dan kesalahan itu ada pada peta ini, Alex melupakannya, sehingga kini paman yang turun tangan agar Jack tidak sampai melewati batasnya." Ucap Bondan.

"Ah aku mengerti." Ucap Abdillah.

...

Minggu dimana hari itu keberangkatan Arkhan beserta Azkia untuk pergi studi kuliah mereka, Arkhan sudah tidak sabar untuk melanjutkan pendidikannya.

BIND YOU 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang