terlambat.

4K 351 0
                                    

"Mah, hari ini aku bawa motor ya? Udah telat nih. Christy juga kan udah di anter papah."

"Mamah ga izinin kak."

Mata Zee bergerak panik, jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang sepuluh menit. Itu artinya dia hanya memiliki waktu lima belas menit lagi.

"Mah, please." Zee mengeluarkan puppy eyes nya. Berharap Shani luluh. "Pake mobil pasti macet mah. Aku bakal makin telat."

Shani menghela nafas pasrah. "Tapi jangan ngebut-ngebutan ya? Mamah gak mau denger kabar kamu jatuh dari motor." peringat Shani dengan nada lembut.

Zee tersenyum sembari mengangguk. "Pasti."

Shani mengambil kunci motor di dalam kotak yang memang di khususkan untuk kunci-kunci. Kemudian memberikan nya pada Zee.

"Kamu harus pulang dalam keadaan utuh, jangan ada sedikit pun badan kakak yang lecet. Kamu paham kekhwatiran mamah kan kak?"

Zee mengangguk, sangat memahami kekhawatiran Shani. "Makasih ya mah, Zee janji gak bakal kebut-kebutan." Zee mengecup pipi Shani, kemudian bergegas pamit.

Zee mengendarai motor dengan kecepatan sedang, ia pun sesekali melirik jam tangan nya. Tanpa sadar, tangan nya semakin menarik gas, sehingga menambah kecepatan laju kendaraan nya.

Motor Zee berhenti di tepi jalan. Gadis itu turun dari motornya, menghampiri seorang nenek-nenek yang hendak menyebrang.

"Nenek mau nyebrang?"

"Iya nih neng, motor sama mobil nya kencang-kencang banget."

"Ayo, aku bantu." Zee menoleh ke kiri dan ke kanan, memastikan tidak ada mobil atau motor yang melaju dengan kencang. Setelah di rasa aman, Zee mengajak nenek itu untuk melangkah bersamanya.

"Makasih ya neng." ucap nenek itu dengan senyum nya yang menghangatkan Zee.

"Sama-sama nek. Kalo gitu aku pamit ya." Sebelum benar-benar pamit pun, Zee menyempatkan diri untuk menyalimi nenek itu.

"Anak yang sopan."

Mata Zee terbelalak melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima menit. Tanpa membuang waktu lama, gadis itu segera menancap gas motor nya.

Christy turun dari mobil setelah berpamitan pada Gracio. Langkah nya berhenti di depan pos satpam.

"Freya!" panggil Christy.

Gadis bernama Freya menoleh. Dia tersenyum melihat Christy bertengger di pos satpam.

"Ga sama Zee?" Freya celingukan mencari keberadaan kakak sepupu nya.

"Dia telat bangun. Kaya nya bergadang main game sama aa." jawab Christy.

"Yuk ke kelas." Freya dan Christy pun berjalan beriringan menuju kelas yang berada tak jauh dari lapangan.
























"Kenapa bisa telat?"

"YMSTSKI."

"Zee."

Gadis tomboy bernama Zee itu menyengir, dia menyeka sedikit keringat yang membasahi dahi nya.

"Aku bangun telat." wajah Zee berubah memelas. Berharap gadis di depan nya mengasihinya.

"Peraturan tetap peraturan ya Zee." ucap gadis tersebut sambil berkacak pinggang.

RUMAH (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang