"Mamah.." Christy memanggil Shani yang tengah duduk santai di sofa.
"Iya sayang?" Christy menggeleng, memeluk Shani dari samping. Membenamkan wajahnya di leher Shani.
"Ganti dulu seragam nya. Terus makan."
Lagi lagi Christy menggeleng, gadis itu malah memejamkan matanya. Capek seharian berkegiatan di sekolah, dia hanya ingin memeluk Mamah nya saja.
Akhirnya Shani menaruh majalah yang sedari tadi dia pegang, mengubah posisi duduk nya agar Christy nyaman berada dalam pelukannya.
"Cape yah?"
Christy menganggukkan kepala. Menikmati usapan tangan Shani di kepalanya.
"Kangen Zee." lirih Christy.
"Kan besok Zee pulang."
"Kangen Zee yang dulu. Yang suka jailin aku, yang sering ambil mainan ku, selalu ambil jatah susu ku. Sering ledekin aku yang selalu manja sama Mamah. Sekarang, aku udah gak ngerasain itu lagi."
•••
"Mamah hari ini kerja?" tanya Zee begitu lihat pakaian yang Anin kenakan.
"Iya sayang, kamu sama Mba ya? Semua keperluan kamu, nanti minta sama Mba." balas Anin seraya mendekat kearah Zee.
"Atau kamu mau ke rumah kakek nenek?"
Diam. Zee hanya diam. Dari lubuk hati nya, Azizi enggan di tinggal oleh Anin.
"Aku disini aja deh Mah." jawab Zee.
"Gak papa kan Mamah tinggal kerja dulu?"
Zee menggeleng pelan. "Ngga papa."
"Yaudah, Mamah kerja dulu ya sayang. Kalo ada apa-apa langsung telp Mamah." Anin mengecup puncak kepala Zee dan segera pamit.
Setelah kepergian Anin, Zee menghempaskan tubuhnya ke kasur. Sendiri lagi.
Beberapa kali Anin cuti kerja hanya untuk menghabiskan waktu bersama nya. Tak enak jika Zee minta Anin untuk cuti kembali hanya untuk menemaninya.
Azizi berguling-guling di kasur king size nya. Merasa sangat bosan. Biasanya jika di rumah ada Christy yang selalu dia ganggu. Tapi disini, dia harus menganggu siapa? ART yang bertugas di dapur kah? Atau mang Yayan, penjaga rumah ini? Oh god, Azizi benar-benar bosan.
Azizi pun loncat dari kasur nya, menghidupkan PC game nya. Dan mulai bermain game hingga jam makan siang tiba.
Merasa perutnya lapar, Azizi memutuskan untuk ke dapur, meminta di buatkan mie instan pake telur kepada Mba Lela. Wanita berusia 60 Tahun yang di tugaskan Anin untuk menjaga nya selama di rumah ini.
"Mba, aku pengen mie instan pake telur. Pake saus juga." ucapnya kepada Mba Lela.
"Iya non. Sebentar ya Mba bikinin."
Zee mengangguk. "Nanti kalo udah selesai panggil aja. Biar aku yang ambil." setelahnya, Zee kembali ke kamar. Menghabiskan waktu dengan bermain game seharian. Jika saja Shani tau, sudah pasti dia akan di ceramahi hingga dua jam lamanya. Dan Gracio akan meledek nya habis-habisan. Ah, tiba-tiba ia merindukan Gracio dan Shani.
Shani mendudukkan Sean di kereta Bayi. Sedangkan dirinya membereskan kamar yang sudah seperti kapal pecah. Kemarin Sean sempat rewel, dan membuat Shani tak sempat membereskan kamar nya. Sedangkan Christy, gadis tersebut tengah sibuk dengan tugas-tugas sekolah nya. Hari ini pun, gadis tersebut tengah kerja kelompok bersama teman-teman nya di komplek sebelah.
"Mamama." oceh Sean sambil menggigit mainan.
"Iya sayang, Mamah beresin kamar dulu ya." Shani menjawab sambil menarik sprei dan mengganti nya dengan yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH (Selesai)
FanfictionRumah adalah tempat di mana cinta berada, kenangan diciptakan, teman selalu menjadi milik, dan tawa tidak pernah berakhir. Ini tentang rumah dan beberapa masalah di dalam nya. Note: hanya sebatas karangan penulis. Jangan sangkut pautkan dengan kehid...