iya nanti aku pulang.

3K 346 27
                                    

Pagi ini SMA Wisteria di gemparkan dengan berita penemuan mayat seorang gadis Berinisial A-A. Semua murid menduga kuat mayat itu adalah Azizi Asadel, anak sulung dari Gracio Harlan dan Shani Indira yang hilang selama berbulan-bulan lamanya.

"Gak mungkin sih kalo kata gue."

"Bisa jadi iya sih. Udah berbulan-bulan juga kan hilang nya?"

"Gak menutup kemungkinan juga sih."

Begitulah bisikan-bisikan para murid ketika melihat berita yang beredar.

Tubuh Christy bergetar hebat ketika melihat berita yang sudah masuk ke akun sekolah nya.

"Gak mungkin itu Zee!!" pekik nya membuat sebagian orang menatapnya iba.

"Chris.." Muthe menarik Christy ke dalam pelukan nya.

"Zee masih hidup! Dia pasti pulang!" Christy meronta di dalam pelukan Muthe.

"Ada apa sih?" Ashel melihat keadaan sekolah cukup kacau pagi ini. Semua murid saling bisik-membisik. Entah membisikkan apa. Ada gosip baru kah?

"Entah." Kathrina mengedikkan bahu nya.

"Lo liat berita tadi malem? Menurut lo, itu Zee atau bukan?"

Mendengar nama Zee di sebut. Ashel pun menghampiri dua gadis yang berjalan melewatinya.

"Siapa yang nyebarin berita gak bener ini? Siapa?!" terlihat kilatan amarah di wajah Christy.

Belum sempat Ashel bertanya, teriakan Christy membuat nya bingung. Tanpa berlama-lama, ia langsung menghampiri adik dari sahabatnya itu.

"Ada apa Chris?"

"Kakak liat berita tadi malam?" tanya Muthe yang dihadiahi gelengan oleh Ashel.

"Sekarang kakak liat akun sekolah kita. Disana berita nya udah ke up."

Dengan cepat, Ashel pun mengecek ponselnya. Matanya terbelalak kaget melihat berita yang baru saja ia baca.

"Ini bercanda. Ini pasti bukan Zee." Ashel menggeleng cepat.

"Berita apa sih?" Kathrina kepo, ia pun merampas ponsel Ashel.

"I-ini serius Zee?" Kathrina menelan ludah nya, merasa tak percaya dengan apa yang di lihat nya.

"Bukan! Itu bukan Zee! Stop bilang kalo itu Zee!!" diluar kendali, Christy membentak Kathrina.

"Chris. Sabar ya. Nanti kita cari tau kebenaran nya dulu. Sekarang kita masuk kelas." Muthe menenangkan.

"Kak, aku sama Christy duluan ya."

Christy pun di tuntun oleh Muthe menuju kelas nya.

Ashel masih bergeming dengan tatapan kosong nya. Apa mungkin itu Zee?

"Kath, itu bukan Zee kan?" mata Ashel sudah berkaca-kaca, air mata rasanya siap terjun membasahi pipi Ashel.

Kathrina menggeleng, "Kita gak tau pasti. Liat kabar selanjutnya ya, Cel?"

"Ngga Kath. Gue takut itu Zee." setetes, dua tetes, dan diikuti tetesan-tetesan berikutnya. Ashel menangis.

Dengan degup jantung yang berdetak tak karuan, dan perasaan takut bukan main, Gracio berusaha membelah kerumunan yang ada, guna sampai ke titik lokasi penemuan mayat seorang gadis itu.

Garis polisi melintang mengelilingi jalan yang malam ini sangat ramai. Warga sekitar berbondong-bondong datang untuk sekedar melihat apa yang terjadi.

RUMAH (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang