Bagian 18

36.6K 2.2K 41
                                    

Jam pertama olahraga membuat kelas stela bersantai sambil memakan sarapan sebagai pengganjal agar tubuhnya memiliki tenaga, selesai makan stela pergi izin ke toilet karena tangannya terkena selai kacang akhirnya stela memilih berjalan menuju toilet tadinya rara berniat mengantar namun stela menolak.

Di koridor ia tak sengaja bertemu dengan davinka, gadis itu berjalan sendiri ia mengikuti davinka yang ternyata juga menuju toilet. Stela memilih masuk kedalam toilet sebelum itu ia memastikan tidak ada orang.

Setelah mencuci tangannya tak sengaja matanya melihat gagang pel  lalu seakan teringat sesuatu ia berjalan kedepan pintu toilet yang dimasuki davinka. Ia kemudian mengambil gagang pel dan menyilangkan ke gagang pintu toilet agar davinka kesusahan keluar.

Setelah itu ia masuk ke bilik toilet disebelah davinka, stela mengambil shower wc kemudian ia berdiri dengan menginjak wc setelah itu ia menyalakan air dari atas bilik toilet yang didalamnya ada davinka membuat davinka berteriak.

"Aaaa lo siapa sih"

"Sialan basah semua baju gue"

"Pintu juga kenapa susah dibuka, lo siapa? kalau berani lawan gue langsung"

Stela tersenyum pelan melihat gerutuan davinka setelah mematikan shower toilet ia keluar dari toilet.

"Awas aja lo berani ngerjain gue" teriak davinka dari dalam.

Stela memilih pergi tanpa memperdulikan davinka, ia sedikit bersyukur tidak ada orang yang melihatnya. Setelah memastikan aman ia berjalan keluar dengan senyum di wajah cantiknya.

"Lo lama amat cuci tangan doang" gerutu alin.

"Nanti bulu tangkis, lo sama rara?" tanya rena.

"Itu bocah kemana?" tanya stela yang tidak melihat keberadaan teman sebangkunya.

"Lah tadi ada disini" gumam alin.

"Udah di lapangan kali, kelapangan dulu aja deh" ajak rena membuat alin dan stela berjalan mengikuti langkah gadis itu.

Sampai dilapangan kelas stela diarahkan untuk mangambil raket lalu bermain bulu tangkis sesuai pasangan yang dipilih, stela bersama rena sudah memulai permainannya sebelum maju penilaian nanti.

Jujur saja stela tidak terlalu suka olahraga namun karena ia sedikit jago bermain bulu tangkis ia jadi semangat sendiri menggerakan raket ditangannya dengan lincah membuat rena kuwalahan, gadis itu sepertinya harus berlatih lagi.

Setelah satu jam bermain akhirnya mereka selesai penilaian, stela dan rena memilih duduk di tepi lapangam yang sedikit teduh disana sudah banyak temannya yang sebagian sudah selesai penilaian.

"Jago juga lo stel" ujar galih teman sekelasnya.

"Lumayan" jawab stela.

"Besok pembagian kursi bus buat camping ya guys" kata aldi ketua kelasnya.

"Boleh request gak sih al?" tanya vanya.

"Nggak bisa, nanti udah ditentuin bahkan bisa jadi sebelah lo nggak temen sekelas" beritahu aldi membuat sorakan tak terima dari teman-teman sekelasnya.

"Kan tujuan camping buat mengenal satu sama lain temen seangkatan jadi harus berbaur sama kelas lain juga" lanjut aldi membuat semua diam.

Aldi memang terkenal bijak dalam hal apapun makanya tak salah ia dipilih sebagai ketua kelas, lelaki itu juga sanggup membuat sang lawan bicara ttak berkutik jika sudah menunjukkan kemarahannya.

"Gue ke perpustakaan dulu ya lupa mau ngembaliin buku" pamit stela.

"Langsung nyusul ke kantin aja ntar" pesan alin yang dibalas anggukan oleh stela.

Seperti BertransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang