"Lo bawa apaan?" tanya Adelia di ujung tangga, perempuan itu tadinya berniat menyusul Stela yang lama tak kembali.
"Makanan"
"Beli dimana?" tanya Adelia penuh selidik.
"Di kasih"
"Siapa?"
Stela menghela napas sebelum menjawab, ia tau temannya pasti tidak akan mau diam sebelum Stela menjawab jujur.
"Bian"
"Gue udah bilang jangan pernah deket sama Bian, dia terlalu bahaya buat lo Stela" Adelia berujar serius membuat Stela bingung, sebenarnya kenapa sahabatnya itu sangat tidak menyukai jika ia dekat dengan Bian.
"Kenapa?"
"Ya karena dia nggak baik buat lo, intinya lo harus jauhin dia"
"Gak bisa del, ortu gue aja sama dia sahabatan. Rumah gue juga sebelahan sama dia, jadi gimana bisa gue menjauh dari dia?"
"Iya juga si, pokoknya lo harus berusaha aja menjauh"
Setelah mengatakan itu Adelia pergi menaiki tangga membawa makanan yang dibelikan Bian.
"Katanya suruh jauhin dikasih makanan kok mau" gumam Stela lalu menyusul Adelia.
************
"BANGUNN" Teriakan Alin yang menggelegar membuat Stela menggeliatkan badannya.
Matanya masih ngantuk karena semalam mereka tidur larut, ditambah dirinya yang masih memikirkan perkataan Bian membuat ia tidur saat jarum jam menunjukkan pukul 3 dini hari.
"Nanti mih" gumam Adelia di sebelahnya.
"Nanti-nanti ini udah jam setengah enam, kita harus udah sampai sekolah jam 6. Cepet bangun Stela juga kenapa ketularan kebonya Adelia sih" Alin menarik tangan Stela membuat gadis itu mengucek matanya.
"Rena mana?"
"Mandi, buruan sana lo mandi" Stela mengangguk lalu turun ke kasur dan masuk ke kamar mandi, kebetulan rena mandi di kamar sebelah.
"Adelia bangunn kagak lo"
"Ngantuk"
"Ngantuk lo bilang?! udah jam setengah enam lo mandi sama siap-siap lama belom kita jalan ke sekolah. Meskipun rumah lo deket sama sekolah tapi kita bawa banyak barang bego" omel Alin.
Tanpa perasaan Alin menarik tangan Adelia membuat perempuan itu duduk dan langsung membuka matanya, ia menatap tajam Alin.
"Apa? mandi buruan" Karena malas ribut di pagi hari Adelia memilih menuruti perintah temannya itu.
Setelah drama telat bangun di pagi hari juga barang bawaan mereka yang banyak akhirnya mereka bisa sampai di sekolah. Beruntung mereka tidak ketinggalan bis meksipun sudah telat setengah jam.
"Lo si gila bawa pop mie satu kardus, bawa camilan buat satu rt jadi susah kan bawanya" omel Stela pada Adelia.
"Stela sayang disana kita tuh tiga hari, pop mie buat empat orang satu kardus itu sedikit. Kalau camilan kita emang harus bawa banyak, di hutan kan nggak ada minimarket, mall, kanti, jadi kalau gue pengen nyemil masak harus nyuruh mami ngirim pake helicopter. Reputasi gue bisa ancur di cap anak manja"
"Nah mending suruh nyokap lo bawain barang kita pake helicopter, berat banget anjir. Kalau di hutan gimana bawa kopernya" gerutu Rena.
"Lo juga bego udah tau kita dihutan bawanya koper, bawa ya tas gunung lah" Memang diantara mereka berempat hanya Rena yang membawa koper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Bertransmigrasi
Ficção AdolescenteDeolina Auristela adalah gadis cantik yang berambisi dekat dengan Adelia, adelia adalah primadona SMA Binar Berlian yang merupakan sekolah swasta Internasional yang berisi anak-anak sultan. Karena ambisinya stela mengubah penampilannya, memakai rok...