Bian baru saja duduk tenang mengerjakan kerjaannya yang sudah menumpuk dari kemarin karena harus menemani Stela, syukurnya gadis itu bisa pulih lagi dan dibawa pulang kerumah.
Brak
"Pak Biannya sibuk pak Rendra"
Seseorang masuk dengan mendobrak pintu ruangan Bian dan diikuti oleh asistennya yang berusaha mencegah agar tidak mengganggu majikannya.
"Bian" panggil Omnya Rendra.
"Ya?" Jawab Bian santai seolah tidak membuat masalah apa-apa.
"Apa maksudnya kamu membuat kekacauan ini?" Tanya Rendra dengan tatapan tajamnya, Bian tau kalau lelaki itu sedang menahan amarah namun Bian memilih santai menanggapinya.
"Hanya bersenang-senang saja tuan Rendra yang terhormat" jawab Bian santai.
"Senang-senang?" Tanya Rendra sekali lagi yang dijawab Bian dengan anggukan kepala, lelaki itu masih duduk di kursinya sedangkan Rendra berdiri di depan meja Bian.
"KAMU BILANG SENANG-SENANG DENGAN MENGHANCURKAN KELUARGA SAYA DAN KARIR SAYA?""Jangan berteriak di depan saya" balas Bian masih santai.
"Saya minta hentikan semua ini Bian!!"
"Lepaskan Tante saya, baru saya hentikan semua ini. Dan stop mengancam saya hanya demi anak haram anda"
"Maksud kamu?" Tanya Rendra.
"Bagaimana jika Tante Bela tau kalau suaminya sudah memiliki anak yang umurnya seusia dengan saya, tapi malangnya anak itu sudah tidak memiliki ibu sehingga harus di rawat oleh adik dari almarhum ibunya.
Mirisnya juga ternyata Tante Bela bukanlah wanita satu-satunya yang anda cintai, saya bisa saja membongkar makam cinta sejati Anda untuk melakukan tes DNA dengan Davinka""Jangan macam-macam kamu Bian, saya bisa membuat Tante ka..."
"Berani mengancam saya, anak anda mati sekarang juga" Bian memperlihatkan layar laptopnya yang menunjukkan keadaan Davinka dengan badan terikat dan luka dibeberapa tubuhnya.
"Bian apa yang kamu lakukan sama Davinka?"
"Saya muak mendengar ancaman anda selama ini, sekarang gimana rasanya hidup tanpa kekuasaan untuk menekan saya? Anda lupa siapa saya?"
"Sekarang perusahaan yang anda banggakan sudah hancur dan anak anda bahkan tidak tau ayahnya sampai mati mungkin?"
"BIANN"
"JANGAN PERNAH MEMANGGIL SAYA MENGGUNAKAN MULUT KOTOR ANDA RENDRA" teriak Bian balik.
"Apa maumu?" Tanya Rendra.
"Lepaskan Tante Bela, tinggalkan dia dan bawa anak anda. Jika saya melihat kalian masih disekitar lingkungan keluarga dan kekasih saya maka siap-siap ajal yang akan menjemput anda ataupun Davinka"
"Saya gak bisa" balas Rendra.
"Maka anda tidak dapat melihat Davinka di dunia ini lagi"
"Dimana hati nurani kamu?"
"HARUSNYA SAYA YANG TANYA KD ANDA SEPERTI ITU SETELAH MENGHANCURKAN TANTE DAN KEKASIH SAYA" Balas Bian mulai emosi.
"Jangan lupakan siapa marga saya dan kedudukan saya, hanya untuk menyingkirkan serangga kecil itu sangat mudah bagi saya, jangan beraninya anda meremehkan saya karena saya masih remaja"
"Saya mohon jangan lakukan ini Bian, saya akan menuruti keinginan kamu selain pergi dari negara ini"
"Tidak ada penawaran, mati atau pergi dari sini?" Tanya Bian sekali lagi membuat Rendra hanya bisa terdiam.
![](https://img.wattpad.com/cover/288026395-288-k502103.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Bertransmigrasi
Teen FictionDeolina Auristela adalah gadis cantik yang berambisi dekat dengan Adelia, adelia adalah primadona SMA Binar Berlian yang merupakan sekolah swasta Internasional yang berisi anak-anak sultan. Karena ambisinya stela mengubah penampilannya, memakai rok...