Bagian 25

28.7K 1.9K 55
                                    

"Kamu kok bisa ada di sini?"

"Rok kamu terlalu pendek Stela, ganti dengan yang ini"

"Kok bisa dapet roknya?"

"Ganti atau aku robek rok yang kamu pake sekarang" Lelaki itu langsung meninggalkan Stela dengan segala pertanyaan yang tidak di jawab oleh Bian.

Dan Stela melupakan fakta kalau Bian adalah orang berkuasa di sekolah ini, jadi untuk mendapatkan rok cheers bukanlah perkara sulit bagi dirinya.

Stela memilih masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti roknya, lalu ia turun ke lapangan setelah mengembalikan roknya ke dalam loker ruang ganti.

"Lo kemana aja si?" Tanya Adelia begitu Stela sudah kembali berkumpul dengan anak cheers.

"Hehe ada urusan"

"Jangan bilang Lo yang udah ngerjain Davinka" tanya Adelia setengah berbisik pada Stela.

"Kalau iya kenapa?"

Adelia langsung tersenyum misterius kemudian menepuk pundak Lea "Ini baru temen gue" ujar Adelia.

"Formasi lagi guys, Stela masuk" perintah Adelia setelah semua anak basket bersiap melanjutkan pertandingan.

Setelah sepuluh menit ketiga ada jeda break karena permainan basket sepuluh menit dibagi dalam empat babak yang selalu ada jeda sebentar.

"Aku bawain minuman buat kamu" Davinka datang sambil menyodorkan minuman yang ia bawa, perempuan itu sudah mengganti bajunya lagi. Stela juga heran berapa stok baju yang dibawa ke sekolah atau mungkin ia beli baru, oke Stela tidak akan peduli.

Perempuan itu duduk di pinggir lapangan menyaksikan drama secara live, ia seperti pacar simpanan yang menyaksikan kekasihnya sedang bersama dengan perempuan lain.

"Kalau di jadikan film dapet banyak duit deh gue" batinnya menertawakan kisah percintaannya dengan Bian yang penuh drama.

"Lo ngapa ketawa sendiri?" Tanya Franda salah satu teman cheersnya.

"Hah? Emm cuma lagi bayangin film yang kemarin gue tonton kebetulan lucu aja"

Atensi mereka kembali berpusat pada prince sekolah yang sedang diberi air minum oleh tuan Puteri yang di agung-agungkan semua murid Binar Berlian, mereka belum tau saja kebusukan perempuan itu batin Stela lagi.

Stela bisa melihat Bian menerima minuman yang diberikan Stela, lalu lelaki itu duduk di samping Davinka dan meminum air yang dibawa Davinka.

"Jangan iri" Farel tiba-tiba saja datang dan duduk disebelahnya, Stela bahkan tidak sadar kalau Franda yang tadinya duduk di sebelahnya sudah pergi entah kemana.

"Gue kira setan" gumam Stela namun masih di dengar oleh Farel.

"Ganteng kayak gini dibilang setan" balasnya tak terima.

Stela mengedarkan matanya mencari sosok perempuan yang mungkin saja duduk di tribun, benar dugaannya ia melihat Starla sedang duduk bersama teman-temannya.

Kakak kelasnya itu sedang melihat ke arah mereka membuat Stela menyunggingkan senyum misterius.

"Kak Lo bawain gue minum nggak?" Tanyanya pada Farel.

"Nih bekas gue"

"Dih ogah banget bekas Lo"

"Udah minum aja si, daripada Lo balik ke ruang ganti nanti jalan jauh mending minum ini Lo bisa duduk santai"

"Yaudah deh, bentar lagi mau mulai lagi" Stela menerima air yang diberikan Farel kemudian meminumnya sampai tak tersisa.

"Gue balik ke lapangan, makasih minumannya nanti bawain yang seger kalau udah selesai" ujarnya sedikit berteriak, lalu Stela melempar botol bekasnya pada Farel sambil berjalan kembali ke lapangan.

Seperti BertransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang