Ceklek
Suara pintu yang terbuka membuat Stela mengalihkan pandangannya ke pintu kamar, karena hanya lampu tidur yang menyala ia tidak bisa melihat jelas siapa yang memasuki kamarnya.
Namun Stela tahu jika orang itu sedang berjalan ke arahnya.
"Sayang" panggil orang itu membuat Stela langsung bangun dari posisinya yang tengkurap lalu masuk ke dalam pelukan lelaki yang ia rindukan itu.
"Tadi kemana aja sama cowok lain" tanyanya membuat Stela menatap lelaki itu dengan tersenyum.
"Lagian kamu juga jalan sama dia terus" ujarnya cemberut membuat lelaki itu gemas lalu mengangkat tubuh Stela membuatnya langsung melingkarkan kedua kakinya di pinggang lelaki itu.
"Ini semua juga demi kamu" Bian langsung mendudukkan tubuh mereka ke ranjang masih dengan Stela yang melingkarkan kedua kakinya di pinggang Bian.
"Dia ciumin dia nggak?"
"Iya tuh"
"Dimana?"
"Ini, makanya hapus dulu dong yang" Jawabnya dengan menunjuk pipi sebelah kanan.
Cup
Tanpa ragu Stela mengecup pipi sebelah kanan Bian membuat lelaki itu tersenyum senang, niatnya memang hanya memanas-manasi kekasihnya.
"Aku nggak mungkin ngijinin dia cium aku, karena aku hanya milik kamu begitupun sebaliknya"
Stela langsung tersenyum mendengar penuturan lelaki itu, ia menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Bian.
"Mau tidur?" Tanya Bian yang diangguki oleh Stela.
Bian langsung mengangkat tubuh Stela untuk tidur diranjang, dirinya juga tidur disebelah gadisnya itu. Tak lupa Bian juga memeluk tubuh Stela serta menjadikan tangannya sebagai bantalan kepala Stela membuat perempuan itu dengan senang hati mendekatkan kepalanya agar masuk kedalam pelukan lelaki itu.
"Aku mau nikmatin waktu sama kamu, sebelum besok kamu milik orang lain lagi" ujar Stela setengah berbisik membuat Bian sedikit merasa bersalah.
"Listen to me, I'm only yours never belong to anyone, never" bisik Bian ditelinga Stela membuat perempuan itu tersenyum manis sebelum memejamkan matanya dan menjelajahi alam mimpi.
*************
Bangun tidur Stela segera bangkit dari kasur, ia melirik kasur sebelah yang sudah kosong lalu pandangannya jatuh pada surat di nakas yang berada disamping ranjangnya.
Setelah membaca tulisan itu Stela tersenyum namun senyuman itu lenyap saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 06:20.
"MAMPUS GUE TELAT"
Setelah itu Stela langsung lari terbirit-birit menuju kamar mandi, ia hanya mandi sekitar tiga menit kemudian ganti baju tak sampai lima menit lalu turun ke lantai satu dengan kekuatan supernya.
"Bibi, mbak Har aku berangkat"
"Neng gak dianterin supir?" Tanya bibi melihat Stela sudah men-stater motornya.
"Nggak bi kelamaan, Stela udah telat"
"HATI-HATI NON JANGAN NGEBUT, SARAPAN DULU SEBELUM MASUK. Ya Allah Gusti bocah ayu-ayu senengane ngebut gowo motor" gerutu bibi setelah meneriaki Stela yang dibalas acungan jempol oleh gadis itu.
"Kweren iku budhe, mesti nek sekolah neng Stela langsung dingeti cogan. Pas buka helm cetak. . . Ayu tenan wes pinter numpak motor, keren, ayu, apikan kurang opo neh njal" bukanya khawatir mbak Har malah kagum dengan Stela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Bertransmigrasi
Teen FictionDeolina Auristela adalah gadis cantik yang berambisi dekat dengan Adelia, adelia adalah primadona SMA Binar Berlian yang merupakan sekolah swasta Internasional yang berisi anak-anak sultan. Karena ambisinya stela mengubah penampilannya, memakai rok...