"Lepasin"
"Mulai sekarang lo nggak usah berlagak peduli sama gue"
"STOP STELA" Bentak bian membuat stela kaget dengan suara bentakan lelaki itu.
"Berhenti biar aku antar kamu pulang" ujar bian lagi dengan suara yang melembut namun tidak membuat stela luluh, perempuan itu malah menatap lelaki di depannya dengan tajam.
"Gue masih punya kaki bisa pulang sendiri" setelah mengatakan itu stela segera berjalan cepat menuju pintu apartemen.
Bian yang sadar jika stela pergi berusaha menyusul perempuan itu, stela menunggu pintu lift sedangkan bian yang berada agak jauh dibelakangnya berusaha menyusul.
Begitu lift terbuka stela langsung masuk dan menutup pintu lift menatap bian yang berlari mengerjarnya, namun telat pintu lift telah tertutup.
"Sial" desis bian, lelaki itu memilih menunggu lift sebelahnya, tidak mungkin dirinya turun menggunakan tangga dari lantai 19.
Stela yang sudah berada diluar lobby langsung berjalan ia berusaha mencari taksi yang kemungkinan berada disekitar gedung apartemen. Namun sayangnya kawasan apartemen elit ini jarang dilalui angkutan, ia memilih memesan taksi online sekitar lima menit lagi semoga saja bian tidak melihatnya karena ia telah memilih masuk ke gang jalan disekitar apartemen bian.
Tidak sampai menunggu lima menit taksi pesanannya sudah datang membuat stela bisa bernafas lega. Perempuan itu memilih kerumah adelia, ia tidak mungkin pulang kerumah bian.
Saat sedang menatap jalanan lewat jendela taksi hpnya berbunyi awalnya ia mengabaikan namun entah kenapa stela malah memilih mengambil hpnya dari dalam tas.
"Mama" gumamnya.
"Hallo sayang" Ujar sebuah suara saat stela mengangkat telponnya.
"Mama" kata stela dengan nada sedikit bergetar, sungguh ia rindu pada sosok wanita hebatnya itu.
"Eh kok nangis, mama malam ini sampai dirumah sayang. Ini mama sama papa udah mau terbang ke Jakarta jangan nangis ya"
"Beneran ma?"
"Iya, makanya mama mau bilang nanti kamu pulang kerumah kita makan malam bersama ya"
"Iya ma, stela bakalan nyuruh bibi masak banyak"
"Yaudah kamu istirahat dulu kayaknya cape banget, mama tutup dulu sayang"
"Iya ma, mama sama papa hati-hati ya"
Stela langsung memutar tujuannya menuju rumah, semoga saja bian tidak melihatnya saat masuk dalam rumah. Tidak butuh waktu lama stela sudah tiba dirumahnya, ia buru-buru langsung masuk kedalam.
"Assalamualaikum mbak har bi jumii" teriaknya semangat begitu memasuki rumah.
"Waalaikumsalam, neng stela kenapa teriak-teriak bikin bibi khawatir aja" bibi yang berada didapur langsung menghampiri stela.
"Mama sama papa malam ini pulang bi" beritahunya senang.
"Nyonya sama tuan?" tanya bibi yang diangguki dengan cepat oleh stela.
"Bibi sama mbak har masak yang banyak ya, ada bahan-bahannya nggak?"
"Kebetulan si har lagi belanja bulanan, bentar lagi juga pulang non"
"Yaudah stela ganti baju dulu, bibi buat masakan kesukaan mama sama papa nanti aku bantu"
"Eh non mau bantu?"
"Iya dong, pokoknya tungguin aku ya" teriak stela yang sudah menaiki tangga menuju kamarnya.
Pukul 18:50 WIB semua masakan yang dibuat stela bersama mbak har dan bi jumi telah selesai, ada banyak menu makanan malam ini khusus menyambut kedatangan kedua orang tuanya. Stela juga sudah mengganti bajunya yang kotor saat dipakai memasak, ia duduk di sofa menunggu kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Bertransmigrasi
Novela JuvenilDeolina Auristela adalah gadis cantik yang berambisi dekat dengan Adelia, adelia adalah primadona SMA Binar Berlian yang merupakan sekolah swasta Internasional yang berisi anak-anak sultan. Karena ambisinya stela mengubah penampilannya, memakai rok...