ELS | BG-09

14.5K 648 13
                                    

Hi🖐️

🥑Selamat Reading🥑

--⛈️✨--

Terlalu nyaman menyelami mimpi yang akan menjadi kenyataan, elin sampai lupa untuk pulang. Jam pun sudah menunjukkan pukul lima sore hari.

Elin membuka matanya perlahan, ia masih merasakan ada sesuatu yang menempel didada-nya.

Alen tersenyum lalu merapikan anak rambut yang menutupi wajah Alen, katanya sih iya nggak manja. Tapi jika sudah didepan elin kata itu lenyap ditelan bumi.

Elin menepuk pelan pipi Alen. "Len bangun, ini udah mau malem."

"Len," panggil elin dengan menaikkan sedikit suaranya.

Alen menggeliat kecil lalu membuka matanya sedikit, tapi setelah itu Alen langsung memejamkan matanya lagi dan semakin menduselkan wajahnya didada elin.

"Alen," panggil elin lagi dengan suara lembut.

"Sebentar," balas Alen dengan suara serak.

"Gue mau pulang Alena."

"Pulangnya nanti jam tujuh aja."

Elin menghembuskan nafasnya pasrah. "Yaudah tapi Lo bangun dulu dong."

"Ih ilernya nempel di baju gue," gurau elin.

Alen langsung mengelap sudut bibirnya. "Enggak, bersih gini."

Elin terkekeh lalu mencubit gemas pipi Alen. Setelahnya, elin langsung beranjak dari tidurnya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

--⛈️✨--

Elin memutuskan untuk turun kelantai satu, ia merasa tak enak bila nanti ia langsung ikut makan malam tanpa membantu menyiapkannya.

Sampai di tangga terakhir elin melihat Sekar yang tengah memotong sayuran.

"Tante," panggil elin sopan.

Sekar menoleh kebelakang, tenyata calon menantunya yang memanggilnya.

"Eh elin, sini sayang."

Elin tersenyum canggung lalu mendekat kearah Sekar.

"Tante mau masak apa?," Tanya elin basa basi.

"Panggil mama aja sayang, kan sekarang kamu juga anak mama," ujar Sekar lalu tersenyum.

"Iya ma. Mama mau masak apa?," Tanya elin lagi.

"Mau masak terong terus nanti goreng nugget aja."

Elin mengangguk pelan. "Mau elin bantuin apa ma?."

"Kamu goreng nugget aja ya?."

Elin mengangguk lalu menyalakan kompornya. sembari menunggu minyaknya panas, elin memperhatikan Sekar yang tengah memotong terong.

"Maafin anak mama ya Lin," ucap Sekar tiba-tiba.

"Maaf kenapa?."

ELIASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang