ELS | BG-23

7.1K 319 18
                                    

Ciss dulu buat yang udah nungguin om Aska📸

••⛈️✨••

  Sekar menyilangkan kedua tangan'nya didepan dada. Menunggu Aska pulang untuk membahas apa yang tengah dipermasalahkan dirumah tangga mereka.

Bukan maksud Sekar ingin ikut campur dalam rumah tangga mereka.

Namun, saat melihat betapa terpuruknya elin membuatnya seperti ini.

Ia terlalu khawatir akan keadaan janin yang tengah dikandung elin. Sekar ingin ibu dan janin'nya selalu sehat dan bahagia.

"Bunda, nunggu apa?" Elin bertanya dari arah belakang sambil membawa segelas susu hamil.

"Aduh nak, duduk-duduk. Nanti kamu jatuh," Sekar langsung menggandeng elin untuk duduk disofa ruang tamu.

"Ih bunda, aku udah biasa tau."

"Tetep aja Lin, bunda itu takut tiba-tiba kamu terpeleset atau kesandung batu."

Elin terkekeh. "Ya ampun, bunda."

Sekar tersenyum sambil mengusap pipi putih elin.

"Nah, gitu dong. Bunda seneng kalo kamu ceria gini."

"Kan karna bunda juga."

Sekar memeluk elin singkat, lalu dikecupnya kening menantu kesayangan'nya ini.

"Assalamualaikum- Oma!" Alen berlari menghampiri Sekar dengan antusias.

"Ya ampun Oma, kenapa Oma nggak bilang mau kesini?" Tanya Alen sembari bergelayut manja pada Sekar.

Dengan senang hati Sekar membalas pelukan Alen, diusapnya kepala Alen dengan penuh kasih sayang.

"Memangnya, kalau Oma bilang kamu, kamu mau jemput?"

"Ish! Ya enggak Oma. Tapi cuma mengantisipasi Alen bakal cepet-cepet pulang."

"Kamu ini," Sekar mencubit gemas pipi Alen. "Eh! Dimana intan?"

"Itu," tunjuk Alen pada intan yang tengah berjalan sambil membawa tiga kantung kresek yang penuh dengan jajanan.

"Kamu ngapain beli jajan segitu banyak?" Tanya elin heran.

"Banyak apaan!" Kesal intan. "Ini tuh dua punya kak Alen, intan cuma satu," intan mengangkat tinggi-tinggi kresek yang hanya berisi tiga es krim.

"Alen," Sekar memanggilnya dengan nada lembut, namun tajam.

"Hehe, kan saling membantu Oma."

"Membantu?"

Alen mengangguk cepat. "Kan Alen udah bantu bayarin, jadi Alen nyuruh intan bantu bawain deh."

"Harusnya kamu jangan gitu," timpal elin. "Kasian intan, kayak pembantu kamu aja."

"Kan saling menguntungkan, bunda."

"Kamu nggak ikhlas nraktir intan?"

"Bacot Lo Lin. Biasanya juga gue gitu sama intan kok."

"Alen."

"Dia duluan Oma!" Alen beranjak, lalu mengambil alih kantung kreseknya dari intan. "Nih udah gue bawa sendiri."

"Alen, yang sopan sayang."

"Dia duluan Oma! Alen tuh capek, pulang sekolah. Pengen ketenangan tapi malah kayak pulang ke rumah orang aja, jadi nggak betah!" Alen langsung berjalan menjauh dari ketiga perempuan yang tengah duduk anteng disofa masing-masing.

Elin melirik Sekar tak enak hati. "Maaf ya Bun."

"Nggak papa, namanya juga Alen. Jangan dipikirin ya, jaga kesehatan kamu."

"Em intan mau kekamar dulu."

"Nggak mau makan dulu Tan?" Elin bertanya pada intan yang sudah berdiri.

"Nggak deh kak elin, makasih." Intan langsung berlari menuju kamarnya disebelah Alen, dan menutupnya dengan sedikit kencang.

Hal itu sontak membuat elin dan Sekar terkejut.

"Ya ampun, anak itu," Sekar mencoba tertawa kecil untuk mencairkan suasana, dan hanya dibalas senyuman tipis dari elin.

Elin tampak murung sekarang, memainkan jari-jari tangan'nya sesekali memelin ujung kaosnya.

Sekar tersenyum simpul sambil mengusap pundak elin.

"Maafin cucu-cucu bunda, ya Lin?" Ujar Sekar pada elin.

"Bunda apaan sih. Mereka juga anak-anak aku, jadi aku nggak masalah sama ini. Kan aku berteman sama mereka udah hampir tiga tahun."

"Kamu bener, mengurus mereka memang harus bertenaga ekstra."

"Semangat ya, menantu kesayangan bunda, bunda jadi makin sayang sama kamu."

"Terimakasih, bunda," senyuman tulus elin sunggingkan kearah Sekar. Hatinya sedikit lega dan tenang.

"Aska pulang jam berapa sih Lin?"

"Mungkin bentar--"

"Assalamualaikum."

"Nah itu!," Sekar menatap putranya yang tengah berjalan kearahnya dengan tatapan tajam membunuh.

Aska sebenarnya sangat takut, namun ia mencoba biasa-biasa saja.

Malu dong, kalau ketahuan Alen dan intan nantinya.

••⛈️✨••










🤒

See u next chapter-!!

[ARYS🦋]

ELIASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang