ELS | BG-30

7.1K 280 29
                                    

Alhamdulillah, udah part 30!

Terimakasih yang masih membaca cerita yang tidak tau kemana arahnya😅

Buat teman-teman, ajak kenalan kalian untuk mengenal om aska juga ya(♡'▽'♡)

Jangan sampai, mereka ga kenal om aska yang baik hati dan gumush ini...

Mari temani saya sampai cerita ini end!🤩



***


Sifa, ibunda dari elin itu berjalan tergesa-gesa memasuki rumah menantunya.

Mengetahui kabar yang sedikit tak mengenakkan hati membuatnya kerumah aska.

Sayup-sayup sifa melihat Alen didepan pintu kamarnya tengah merapikan ras ranselnya.

"Alen," Panggil'nya.

Alen mengangkat kepalanya, lalu kerutan datang dari dahi alen.

"Nenek, ngapain kesini?"

Sifa tak merespon pertanyaan Alen, langsung saja sifa memeluk tubuh Alen dengan erat.

"Kenapa bawa tas? Kamu mau kemana nak?"

Mau tak mau Alen membalas pelukan erat dari sifa. "Mau jadi gelandangan, diusir sama papa."

"Bukan diusir, tapi kamu harus belajar mandiri," Sahut Elin dari belakang.

"Alah bacot."

"Alen," Tegur sifa. "Kamu tinggal sama nenek aja ya?"

"Mama apaan sih?"

Sifa berbalik menatap sang putri. "Kamu yang apa-apaan. Kalau ada masalah atau selisih paham sama alen, selesaikan dengan baik-baik. Bukan malah mengusir anak kamu sendiri."

"Aku nggak ngusir!" Bantah Elin tak Terima. "Ini juga buat kebaikan cucu mama."

"Iya, mama tau ini untuk kebaikan cucu mama. Tapi apa kamu mikir ini juga kebaikan buat alen? Apa alen akan baik-baik saja? Alen akan aman? Makan alen akan terjaga? Apa alen--,"

"Ma cukup!" Potong elin. "Aku dan mas aska juga milih kos yang aman kali ma, mana mungkin aku biarin alen ditempat kos yang nggak aman."

Sifa membuang nafasnya. "Lebih baik alen dengan mama."

Alen menggangguk setuju dengan itu.

"Nggak!"

"Udahlah nek, kita diam-diam aja pulang kerumah nenek," Lirih Alen berbisik.

"Aku dengar ya len."

Alen menatap sinis Elin. "Bodoamat."

"Nak, oma kamu udah tau?" Tanya sifa dan dibalas gelengan oleh alen.

"Alen kayaknya mau tinggal dirumah nenek aja deh nek."

"Nggak boleh!" Bantah Elin lagi. "Kan udah dibayar kos'nya alen, udah dilunasi sampai aku melahirkan nanti. Sayang dong, uangnya."

ELIASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang