ELS | BG- 21

7.3K 315 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ada kata-kata nggak baik.
Gaboleh ditiru-!!😗

••⛈️✨••

Aska membanting pintu ruang kerjanya begitu sampai disana, emosinya meluap hingga ubun-ubun.

"Wanita sialan tak tahu diri!" Umpatnya.

Kedua kakinya ia langkahkan menuju meja kerjanya, melemparkan tubuhnya pada kursi kebanggaannya, lalu memijat pelipisnya pening.

"Apa saya salah?," Gumamnya dengan mata terpejam.

"Tapi wanita itu sangat keterlaluan kepada putriku, aku tidak menyukai hal ini."

Aska menatap figura foto yang menampilkan kedua insan yang tengah berciuman bibir.

Mereka tampak bahagia.

Tangan'nya terulur mengambil figura tersebut, menatapnya tajam.

"Istri kecilku, hm?"

"Apakah kau berfikir, saat aku menyayangimu maka aku akan melakukan semua yang kamu minta? Ah! Benar-benar, aku akan melakukannya."

Aska menyeringai. "Namun sayangnya, aku lebih menyayangi putriku. Bahkan, aku akan menyingkirkanmu saat kau mengusik ketenangan putriku."

"Elina"

Pyar!

Dengan emosi yang meluap-luap Aska melemparkan figura foto itu Kedinding hingga kaca yang melindungi foto yang megabadikan betapa bahagianya kedua insan itu hingga hancur dan berserakan dilantai.

••⛈️✨••

Elin terus mengeluarkan tangisannya ditempat tadi, ia belum beranjak sama sekali dari posisinya.

Kata-kata Aska sungguh menyakiti relung hatinya.

Elin tidak maksud, elin hanya ingin menjaga kesehatannya karena ia tengah mengandung.

Saat ia melahirkan nanti, elin juga akan mengizinkan Alen kembali tinggal dirumah ini lagi.

Elin mengusap jejak air mata yang menghiasi wajahnya kini.

"Sabar ya dek," lirihnya sambil mengusap permukaan perutnya.

"Biarin aja papa kamu kayak gitu, biar dia nyesel. Tapi tenang aja oke," elin tersenyum lembut. "Mama bakal tetep terus sayang sama Adek."

••⛈️✨••

"Zal, wait oke. Gue bakal lari jadi tungguin!" Alen membuka helm'nya tergesa-gesa lalu menyerahkan helm'nya tak sabaran.

"Tenang! Jangan kayak gitu kali. Gue nggak akan ninggalin Lo, nanti Lo jatuh," peringat Rizal jengah melihat tingkah laku Alen.

"Oke!" Teriaknya sambil berlari kedalam rumah.

Saat akan melewati dapur, Alen melambatkan langkahnya.

Menoleh kearah dapur, ah! Lebih tepatnya dari meja makan. Alen memincingkan matanya mencoba mempertajam penglihatan'nya.

Elin? Sedang apa ia disana?

"Bun," panggilnya sembari menjalankan mendekat.

Elin yang mendengar seseorang memanggil pun memunggunginya dan memakan kembali bubur yang tadi ia anggurkan.

"Ngapain kamu pulang?" Elin menyuapkan buburnya kedalam mulut.

"Mau ngambil tugas praktek, ketinggalan tadi."

Elin hanya mengangguk tanpa membalikkan badan'nya. Ia menyibukkan dirinya untuk menyantap bubur.

"Bun, bunda nangis?"

"Nggak!" Jawabnya cepat. "Mending kamu ambil tugas kamu sana, kasian temen kamu yang nunggu."

Alen menepuk jidatnya lupa, Rizal! Ya ampun.

"Rizal! Yaudah, Alen ambil tugasnya dulu," Alen langsung berlari kearah kamarnya yang memang berada dilantai satu, bersebelahan dengan intan.

Tak berselang lama, Alen membawa tugas prakteknya.

"Alen berangkat ya Bun."

Lagi, elin hanya mengangguk tanpa membalikkan badan'nya.

"Bun..."

"Berangkat tinggal berangkat Alen!" Sentak elin yang mulai jengah.

"Santai kali njing, gue baik-baik masih menghargai status Lo sebagai ibu tiri gue."

Alen menghela nafasnya kasar. "Gue berangkat." Alen langsung melangkahkan kakinya menjauhi elin yang masih memunggunginya.

"Kenapa sih si elin, padahal gue udah nyapa dia baik-baik."

"Kenapa Len?" Tanya Rizal saat melihat Alen mengomel dari arah pintu.

Alen menyerahkan tugasnya pada Rizal. "Elin zal, dia masak nyentak-nyentak gue. Padahal gue pamitnya baik-baik."

Setelah memastikan tugas prakteknya pada dimotornya, Rizal menjawab. "Sabar, kan elin lagi hamil. Mood'nya naik turun, jadi Lo ngertiin aja ya."

Alen menganggukkan kepalanya lesu.

"Udah dong, jelek banget muka lu"

"Zal."

"Hm?" Rizal menaikkan satu alisnya. "Kenapa, baby?"

"Lo kek monyet."

"Heh!"

••⛈️✨••








Humm

See u next chapter-!!

[ARYS🦋]

ELIASKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang