Part 41

474 68 17
                                    

Aaahhh

Kenyang sekali

" ini sudah keberapa kalinya ya aku bolak-balik kesini.. Hihihi " gumam seokjin sambil terkekeh kecil.

" maaf ya sayang.. Untuk hari ini kita minum air saja sampai kenyang yaa.. Papa tidak punya uang untuk membeli makanan.. " ucap seokjin sambil mengusap-usap perutnya yg sudah terlihat sedikit menonjol.

" sebaiknya sekarang aku menunggu ditempat yg mereka minta.. Tapi sekarang sudah jam berapa ya.. " bingung seokjin.

Langkah seokjin terus maju hingga dia menemukan seorang namja yg tampak tengah duduk sendirian di salah satu bangku taman tersebut.

" hmm.. Pe-permisi tuan.. "

Namja tersebut langsung mengalihkan pandangan pada seokjin dengan wajah yg bingung.

" ya?? Ada apa? Apa kau pengemis?? "

Seokjin menggelengkan kepalanya cepat " ti-tidak tuan. Saya bukan pengemis "

" lalu?? " ucapnya sambil memperhatikan seokjin dari atas sampai bawah.

" aah.. Tepat sekali, dia orangnya " batin namja tersebut.

" saya hanya ingin bertanya, sekarang ini pu-pukul berapa ya tuan.. So-soalnya saya tidak memiliki jam ataupun handphone " sambil sedikit menundukkan kepalanya.

Namja itu hanya menganggukkan kepalanya lalu melihat jam tangan nya.

" sekarang baru pukul delapan lewat sepuluh menit "

" aah.. Baiklah tuan. Terimakasih banyak. Maaf sudah mengganggu.. " ucap seokjin sopan.

Saat seokjin akan melangkah kan kaki nya, namja tersebut bertanya dan seokjin pun kembali ke posisi semula.

" apa kau sedang menunggu seseorang?? "

Seokjin mengangguk pelan " iyaa tuan. Ta-tapi mereka akan datang pukul sebelas malam nanti "

" dan kau sudah menunggu nya sekarang?? Apakah itu tidak berlebihan?? "

Seokjin menggaruk-garukkan tengkuknya yg tidak gatal. Bingung akan jawaban yg harus iya ucapkan.

" sini.. Duduklah terlebih dulu " ucap namja tersebut sambil menepuk-nepuk bangku kosong disampingnya.

Seokjin pun membungkuk sopan, lalu mendudukkan badannya dengan memberikan jarak pada namja tersebut.

Beberapa saat hanya keheningan yg terjadi dan terlihat namja tersebut yg tengah berkutat serius dengan ponselnya.

Setelah selesai dengan handphone miliknya, namja tersebut berdehem dan merapikan sedikit posisi duduknya.

" apa kau sudah makan?? Ingin beberapa bungeoppang?? " tawar namja tersebut sambil menyodorkan paper bag yg berisikan bungoeppang yg terlihat masih hangat.

" bungoeppang.. " lirih seokjin pelan dan sedikit menunduk.

" aku tau kau sangat menginginkannya bukan.. " batin namja tersebut.

" ambil lah, jangan sungkan.. "

Seokjin menatap namja tersebut lalu melihat ke dalam bungkusan paper bag itu sambil mengusap-usap perutnya.

" ambil saja.. Aku tau kau sedang lapar "

Perlahan seokjin mengambil makanan tersebut dan dengan lahap langsung memakan nya dan tanpa disadari, seokjin menitikkan air mata bahagianya..

Namja tersebut hanya tersenyum pahit melihat seokjin yg seperti itu.

" bagaimana bisa namja sesopan dan semanis ini, dijadikan permainan oleh mereka berdua" batin namja itu sedikit prihatin pada seokjin.

Slave [ taejinkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang