Part 26

1.3K 92 30
                                    

Bip

Bip

Bip

Terdengar bunyian suara dari alat rumah sakit yg terpasang di tubuhnya. Dengan begitu banyak selang bantuan yg digunakan untuk menopang hidupnya saat ini.

Walaupun sangat menyiksa, tapi ini lah yg harus dia jalani sebelum semuanya berakhir baik ataupun buruk.

Dia hidup dengan menggunakan alat yg sudah menemani hidupnya selama beberapa tahun belakangan ini.

Ceklek

Terdengar suara pintu yg terbuka dan munculah seorang namja yg berjalan perlahan menuju ranjang pesakitan tersebut.

Melihat seseorang yg sangat di sayangi nya terbaring lemah tak berdaya. Sangat berbeda jauh saat dia masih sehat seperti sebelumnya nya.

Badan yg terlihat lemah dan kurus. Pipi yg kini terlihat sangat tirus dan juga rambut yg sudah mulai berubah warna menjadi warna putih. Dan juga sebuah tato yg terlihat jelas di matanya.

Saat ini dia berhenti tepat di samping ranjang tersebut. Dia melihat mata itu yg saat ini terpejam. Mata itu yg dulu mengajarinya bagaimana cara untuk menatap lawannya agar tidak mudah di remehkan dan di pandang rendah.

Tubuh yg dulunya kekar, kini hanya tinggal tulang yg dilapisi kulit.

Sungguh miris sekali.

Dan juga sungguh pilu jika harus melihat kondisi nya yg saat ini.

" appa.. "

Suara itu membuat mata pria yg terbaring lemah tersebut terbuka secara perlahan. Sorotan mata lelah itu yg saat ini di perlihatkan nya pada seseorang yg berdiri di samping nya.

" minnie.. " lirihnya.

Lalu namja tersebut duduk di kursi yg terletak di samping ranjang tersebut dan langsung menggenggam tangan pria tua tersebut.

" bagaimana kondisi appa?? " tanya khawatir dengan mata yg selalu berkaca-kaca saat melihat dirinya berbaring lemah disini.

Pria yg di panggil nya dengan sebutan appa tersebut hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya pelan. Menandakan bahwa dirinya tetap dalam kondisi yg sama seperti sebelumnya. Tidak ada kemajuan sama sekali.

" apapun yg terjadi.. Minnie tidak akan menyerah.. "

" jadi minnie mohon.. Appa harus bertahan " lirihnya.

Pria itu hanya tersenyum kecil mendengar ucapan anaknya. Lalu tangannya mengusap lembut surai anaknya itu walaupun lemah dan sedikit bergetar.

Dan namja itu langsung membaringkan kepalanya ke badan ayahnya tersebut.

" ma-af kan.. A-pp-pa.. "

Namja tersebut mendongakkan kepalanya dan menggeleng menatap ayahnya.

" tidak appa.. Appa tidak melakukan kesalahan apapun. Itu sudah sangat lama.. Appa jangan pernah mengingat nya lagi "

Tok

Tok

Tok

Ketukan pintu tersebut mengalihkan perhatian mereka berdua pada pintu yg sudah terbuka dan memperlihatkan seorang dokter yg tersenyum tipis pada mereka berdua.

" dokter kim.. " ucap namja tersebut lalu berdiri menghadap sang dokter.

Dokter tersebut hanya tersenyum sambil melangkah kan kakinya ke arah pasiennya.

Slave [ taejinkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang