Part 8

1.5K 112 9
                                    


Diparkiran rumah sakit.

" jin hyung.. Lebih baik jin hyung tinggal bersamaku untuk beberapa hari ya.. "

" aku khawatir kalau harus meninggalkan jin hyung seorang diri dirumah mu "

Seokjin menggeleng " tidak jiminne, hyung baik-baik saja. Jangan khawatir yaa "

" tapi aku tidak akan bisa tenang hyung " bantah jimin.

" seokjin.. Benar kata jimin, lebih baik kau tinggal beberapa hari di tempat jimin. Setidaknya kalau kau membutuhkan sesuatu ada jimin yg akan menolongmu " ucap suho.

Seokjin menghela nafasnya " baik lah hyung. Aku akan tinggal ditempat jimin. Tapi aku tidak mau merepotkan mu jiminne " ucap seokjin menatap jimin.

Jimin menggeleng " tidak hyung. Hyung jangan pikirkan itu. Hyung tidak akan merepotkan ku "

" baiklah.. Sekarang ayo kita pulang, kasihan seokjin, sudah sangat lelah.. " ucap suho.

" ayo hyung.. Jin hyung duduk dibelakang ya bersamaku, biar jin hyung bisa lebih nyaman kalau ingin tidur " ucap jimin dan dibalas anggukan kepala oleh seokjin.

Diperjalanan didalam mobil menuju tempat tinggal jimin terasa begitu hening, tidak ada suara apapun didalam sana. Kim suho yg masih fokus menyetir, kim seokjin yg sudah terlelap di alam mimpi dan kepalanya di atas pangkuan jimin dan park jimin yg masih setia memeluk dan mengusap lembut surai coklat seokjin. Pemandangan yg begitu damai bukan?? Tapi tidak dengan perasaan mereka masing-masing. Perasaan sedih, sakit dan rasa khawatir bercampur aduk menjadi satu. Begitu prihatin bukan??

Setelah menempuh waktu 35 menit, akhirnya tibalah mereka bertiga disalah satu rumah sederhana, yaitu tempat tinggal jimin. Rumah yg tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.

" hyung.. Jinnie hyung masih tertidur, aku tidak tega untuk membangun kannya " ucap jimin dibangku belakang.

Suho membalikkan badannya kearah belakang " ya sudah, biar hyung yg mengendong seokjin masuk kedalam " dan dibalas anggukan dari jimin.

Lalu suho segera keluar dari mobil dan membuka pintu belakang untuk langsung mengendong seokjin masuk kedalam rumah jimin dengan sangat pelan dan hati-hati agar seokjin tak terbangun.

" tidurkan dikamar ku saja hyung " ucap jimin sambil membukakan pintu kamarnya.

" pelan-pelan hyung.. " bisik jimin pada suho, saat suho akan menurunkan badan seokjin ke atas kasurnya. Dan kemudian menyelimuti badan seokjin dengan sangat perlahan.

" kasihan sekali dia jimin.. Bahkan hyung sangat tidak tega melihatnya seperti ini " ucap suho sambil mengusap surai seokjin.

Jimin mengangguk " akupun sama hyung. Ini sangat menyakitkan untukku "

Suho menghembuskan nafasnya " ya sudah kalau begitu hyung pamit dulu. Kalau kau butuh bantuan, jangan lupa langsung hubungi ku ya jimin " ucap suho.

" baiklah hyung.. "

" mari hyung, aku antar sampai kedepan " ucap jimin.

Saat sudah diluar rumah jimin, suho segara masuk kedalam mobilnya.

" jangan lupa hubungi hyung kalau terjadi sesuatu ya jimin "

" baik hyung. Hyung hati-hati dijalan yaa " dan dibalas anggukan dari suho.

Setelah mobil suho menjauh dan hilang dari pandangan, jimin kembali masuk kedalam rumahnya untuk memastikan kembali keadaan seokjin didalam kamarnya.

" hyung.. Hyung jangan terpuruk terlalu dalam seperti ini ya.. Aku tidak akan kuat melihatnya "

" hyung tenang saja, semuanya akan baik-baik saja hyung.. "

Slave [ taejinkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang