Saat seokjin ditinggal sendiri dikamar inap ayahnya, dia tidak henti-hentinya menangis. Dia hanya takut kehilang harta satu-satunya yg dia miliki- ayahnya.. Lebih tepatnya, ayah tirinya. Walaupun dulu ayahnya selalu memaksa dan menyiksa seokjin, dia tetap akan terus menyayangi ayahnya itu. Karena itu adalah pesan terakhir dari ibunya.Saat dia tengah menangis dan sibuk dengan perasaan dan pikirannya sendiri, tanpa dia sadari ada seseorang yg membuka pintu kamar itu dan orang itu hanya berdiam diri didepan pintu dengan wajah terkejutnya.
' diaa.. Namja itu.. ' batin orang itu yg melihat seokjin duduk sambil menangis.
Seokjin yg menyadari bahwa pintu kamar terbuka langsung melihat seseorang yg berdiri terdiam didepan pintu dengan tangan kanannya yg masih memegang pegangan pintu. Dan seokjin pun tak kalah terkejutnya saat melihat seorang namja yg tidak asing untuknya.
' namja itu.. Kenapa dia kekamar appa?? ' batin seokjin.
Dan seokjin pun segera memalingkan wajahnya kesamping kanan seraya tangannya menghapus air matanya yg mengalir di pipinya, walaupun dipelupuk matanya masih menyisakan air mata.
" apa kau anak dari paman itu?? " tanya taehyung seraya berjalan kearah seokjin. Dan seokjin pun hanya mengangguk pelan.
" aah.. " helaan taehyung.
" tu- tuan kenal dengan appa ku?? " seokjin menundukkan wajahnya.
Taehyung menggeleng " tidak.. Tapi, appa mu yg sudah menyelamatkan hyung ku.. "
Sontak ucapan taehyung itu membuat seokjin sedikit terkejut " na- namjoon hyung, hyung nya tuan?? " dan taehyung hanya berdehem sebagai jawabannya.
Setelah itu suasana seketika hening. Keheningan itu pecah saat suara dari alat rumah sakit yg terpasang dibadan ayahnya seokjin berbunyi. Dan itu membuat seokjin panik dan berteriak histeris disamping ayahnya. Tapi taehyung dengan sigap langsung memencet tombol darurat didinding dekat alat tersebut dan beberapa saat kemudian datanglah seorang dokter dan beberapa orang perawat.
" dokter, apa yg terjadi dengan appa ku.. Hikss.. Tolong appa ku dok.. "
Dokter itu melirik kearah taehyung sambil sedikit menganggukkan kepalanya sebagai kode agar mereka tetap tenang. Dan suster pun segera menyuruh taehyung dan seokjin untuk keluar ruangan.
Saat mereka berdua sudah diluar, seokjin tak henti-hentinya menangis dan sesekali melihat keadaan didalam kamar itu melewati kaca kecil dibagian pintu. Taehyung yg merasa sedikit kasihan kepada seokjin dan di saat itu juga merasa lelah saat melihat seokjin yg sedari tadi terus menangis dan berjalan bolak balik di hadapannya. Diapun mencoba untuk menenangkannya dengan caranya sendiri.
" heii.. Kau.. Tenanglah sedikit. Mereka tau apa yg harus di lakukan " ucap taehyung sedikit datar.
Seokjin tidak terlalu menghiraukan perkataan taehyung dan dia tetap berjalan bolak balik didepan pintu kamar itu sambil tetap menangis.
" heii.. Apa kau tidak mendengar ku?? " dan taehyung pun langsung berdiri dari duduknya dan langsung berjalan kearah seokjin dan memegang kedua bahunya untuk menyuruh nya berhenti.
Seketika itu pula badan taehyung langsung membeku saat arah pandangan mata taehyung bersatu dengan pandangan mata seokjin yg berlinang air mata.
' astaga.. Mata itu.. Tidak.. Tidak mungkin ' batin taehyung.
Seokjin yg merasa sedikit risih langsung mendorong pelan badan taehyung dan memperlebar jarak diantara keduanya.
" ada apa?? Kenapa tuan melihat ku seperti itu?? " tanya seokjin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Slave [ taejinkook ]
Fiksi RemajaKim seokjin seorang namja lembut dan manis yg hidup berdua dengan ayah tirinya yg memaksanya untuk selalu mencari uang, mereka hidup dengan kemiskinan dan ditinggal mati ibundanya akibat kecelakaan. Dan semenjak ditinggal mati ibunya, hidup seokjin...