Slave [ taejinkook ]

Part 21

Flashback on

Malam yg sedang dilanda hujan deras itu membuat semua orang menetap di dalam rumah atau sedang berteduh dihalte dan di tepian toko.

Tapi berbeda dengan sepasang anak dan ayah ini. Saat ini mereka sedang dilanda perasaan yg bergemuruh tidak menentu arah. Hati dan perasaan mereka sedang di landa badai yg lebih hebat dibandingkan hujan di luar sana.

Saat ini mereka.. Lebih tepatnya ayah dari anak tersebut tengah duduk dengan gelisah di salah satu bangku tunggu di depan ruangan UGD di salah satu rumah sakit.

Seorang bocah manis itu hanya bisa terdiam melihat ruangan didepan nya. Dia tidak terlalu memahami apa maksud dari semua hal yg dilihatnya.

Dia hanya melihat ibu nya yg penuh dengan darah dan dibawa masuk kedalam ruangan tersebut.

" appa.. Kenapa eomma dibawa ke dalam sana?? " tanya bocah tersebut.

Lantas sang ayah hanya bisa memeluk erat putra tirinya tersebut.

Clekk

Suara gagang pintu yg ditekan pun mengalihkan perhatian sang ayah yg langsung melihat kerah pintu UGD tersebut. Dan benar saja, seorang dokter keluar dari sana.

" dokter.. Bagaimana kondisi istri saya?? " tanya nya panik sambil menggenggam tangan anaknya.

Dokter itu menghela nafas sesaat lalu memegang pundak pria tersebut.

" maaf tuan.. Kami sudah melakukan semuanya dengan sangat maksimal. Tapi istri anda sudah tidak bisa tertolong.. "

" ..mohon relakan kepergian nya " sambung dokter tersebut dan langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Namja tersebut langsung jatuh terduduk saat mendengar kan kalimat dokter itu. Dan beberapa saat kemudian, namja itu menangis meraung-raung di lantai rumah sakit tersebut.

" appaa.. Hikss.. Appa kenapa menangis?? Eomma kenapa appa?? Apa yg dimaksudkan bapak baju putih tadi.. Hiksss " lirih bocah tersebut.

Saat mendengar kan pertanyaan anaknya, namja itu langsung memeluk erat anak tirinya.

" jinnie.. Dengarkan appa baik-baik.. Mulai saat ini, jinnie akan tinggal ber2 dengan appa.. Eomma.. Hikss.. Eomma sudah tidak ada.. " ucap namja tersebut.

JEDDERRR!!

" aaaaaaaa... " pekikkan suara itu berasal dari suara bocah kecil yg tengah ketakutan.