Bagian 13

1.8K 187 24
                                    

Krist tengah duduk manis di ruang tunggu dokter spesialis obgyn, hari ini adalah jadwalnya untuk pemeriksaan kandungan. Jika tidak salah hitung, kandungannya sudah memasuki usia 12 minggu, yang artinya hampir memasuki trimester kedua.

Krist datang bersama dengan Singto. Pria itu tak ingin melewatkan perkembangan anaknya sekecil apapun. Ia ingin melihat bagaimana kondisi sang jabang bayi dalam perut Krist, apa dia tumbuh dengan normal, dan lain sebagainya.

Tapi sayangnya, dua insan itu tak saling bercakap, keduanya hanya diam tanpa bersuara. Kejadian nasi goreng yang dialami satu minggu yang lalu masih menyimpan canggung diantara mereka. Krist masih enggan membuka mulut dan Singto masih kalut dalam penyesalan.

Sebenarnya Singto berulang kali mencoba berbicara dengan Krist, namun hanya digubris seperlunya saja oleh pria manis itu. Biasanya memang seperti itu, tapi saat ini lebih parah lagi. Krist membangun tembok lebih tinggi dan kuat, sehingga tak mudah untuk dirobohkan.

Kata maaf yang terucap dari mulut Singto hanya membawa mereka kedalam suasana yang lebih canggung. Krist akan menghindar membahas dan Singto akan semakin bersalah. Andai saja pria itu mengucapkan kata ampunan, maka itu akan lebih mudah bagi Singto.

"Khun Krist, silahkan masuk."

Ucapan suster membuat mereka berhenti dalam keheningan, mereka berdiri dan memasuki ruangan. Senyuman ramah dari sang dokter mencairkan suasana.

Dokter memulai dengan pertanyaan-pertanyaan kecil seputar keseharian Krist, seperti makanan yang di konsumsi hingga gejala-gejala yang dialami selama proses kehamilan. Krist menjelaskannya secara rinci kepada dokter tentang apa yang dialaminya selama 3 bulan terakhir.

"Baik, sekarang kita lakukan USG untuk mengetahui kondisi janin yang ada dalam kandungan anda."

Krist menurut, mengekori dokter hingga ruang USG. Dokter memerintahkannya untuk berbaring dengan posisi yang nyaman agar janin terlihat lebih jelas di monitor. Sebelum memulai, dokter mengoleskan gel pada perut yang membesar itu.

Dokter meletakkan transduser diatas perut Krist yang sudah terolesi gel, alat itu digerakkan hingga menemukan titik yang dicari. Terdengar suara detak jantung yang bersahutan hingga membuat dokter tersenyum.

"Suara apa itu, dok?" Tanya Singto sembari menatap layar monitor.

"Detak jantung anak anda, Khun." Dokter menunjuk bulatan kecil pada layar monitor, "Bisa dilihat disini ada dua janin yang tumbuh dalam rahim khun Krist, jadi dari hasil pemeriksaan, kami bisa menyatakan bahwa anda akan memiliki anak kembar."

"Apa?" Ujar keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa?" Ujar keduanya.

Krist mencoba mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat dengan jelas layar monitor. Awalnya Krist tak peduli, tapi setelah mendengar bahwa dirinya sedang mengandung anak kembar, ia terkejut. Krist memusatkan pandangannya dan fokus pada layar, ada dua bulatan kecil dalam bulatan besar, apa itu adalah anaknya?

Surrogate [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang