Bagian 23

1.6K 167 31
                                    

Soundtrack chapter🎶
Juicy Luicy - Lantas
__________

Krist dan Singto mematung ditempatnya berpijak. Kaki mereka terasa lemas dan jantung berdegup kencang. Wanita itu telah memergoki mereka berdua saat sedang bersama dengan kondisi yang kurang menguntungkan.

Fah melihat semua kejadian sejak Singto menarik Krist ke dalam mobil. Ia sedang menikmati nasi goreng kesukaannya--kesukaan Krist juga, tapi matanya tidak sengaja menyaksikan perseteruan Singto dengan Krist.

Awalnya Fah mengira itu hanya ribut masalah pekerjaan, tapi semakin diperhatikan ia merasa ada sesuatu yang janggal. Fah segera mengikuti mereka dan memperhatikan dari jauh. Wanita itu masih bisa melihat apa yang terjadi di dalam mobil meskipun tidak begitu jelas.

Krist menenggak ludahnya dengan susah payah, ia bingung harus berkata apa pada sahabatnya itu. Kalau berbohong pasti Fah tidak akan percaya, dan kalau jujur pasti Fah akan kecewa.

"Fah, aku akan menceritakannya padamu tapi sebelum itu bawa aku pergi, aku tidak ingin bersama dengan pria ini."

Fah menatap keduanya dengan bingung, ia tidak tahu apapun yang terjadi pada mereka, tapi jika diperhatikan Krist seperti tidak baik-baik saja. Pria manis itu tetlihat berantakan dan bengkak menghiasi mata indahnya.

"Baiklah, ayo." Ujar Fah sambil menggenggam tangan sahabatnya.

Keduanya hendak pergi, namun tangan Krist yang terbebas ditahan oleh Singto sehingga menghentikan langkah mereka. Krist menatap pria itu dengan dingin.

"Lepaskan."

"Tidak, kau tidak boleh pergi."

Krist menghela nafas kasar dan memejamkan matanya sejenak, berharap emosinya tak meledak di depan Fah. Krist membuka mata dan berkata, "Aku tidak butuh izinmu atas diriku. Kau bukan siapa-siapa yang berhak untuk melarang keinginanku. Kau. Hanya. Orang. Asing."

Pria manis itu melepaskan tangan Singto dengan kasar, ia terlalu muak menanggapi pria itu. Krist langsung meninggalkan tempat bersama dengan Fah dengan terburu.

"Krist, kau yakin meninggalkan khun Singto? Apa dia tidak akan marah?" Ujar Fah dengan menunjukkan air muka takut.

"Tidak, jalankan saja mobilnya sekarang juga."

"Tapi, Krist--"

"Cepat, Fah!" Krist sedikit menaikkan nada suara yang membuat Fah langsung bergegas menancap gas.

Dalam perjalanan hanya hening yang menyapa, Krist beberapa kali terlihat mengusap sesuatu yang keluar dari matanya. Fah tau, sahabatnya sedang berada di titik terendah.

"Krist," tegur Fah sembari menatap pria manis itu sekilas, sebelum akhirnya kembali fokus pada jalanan.

"Aku baik-baik saja, Fah."

"Aku sahabatmu, aku tau saat ini kau jauh dari kata baik-baik saja. Aku ada bersamamu, apapun yang kau rasakan saat ini kau boleh membaginya denganku."

Krist menoleh ke samping guna melihat wanita cantik itu, ia mulai berpikir untuk menceritakan segalanya pada Fah. Krist tidak mampu lagi untuk menanggungnya sendiri, ia tak punya tempat untuk mengaduh, hanya Fah satu-satunya harapannya.

"Fah, Love sudah pergi dari dunia ini."

Mata Fah membulat sempurna, wanita itu langsung menepikan mobilnya agar lebih fokus mendengar cerita Krist, "Krist aku turut berduka, maafkan aku karena tidak bisa menghadiri pemakaman adikmu."

Surrogate [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang