7. Ketakutan

358 33 16
                                    


_________________________________________

"Hai Mas!"

"Dhika? Lo Dhika?"

"Aku Dhika." Mas Farez sama temen-temennya kek kaget liat gue.

"Siapa, Rez?" Tanya salah satu temen Mas Farez.

"Dhika, adik kelas di OSIS."

"Hai Dhika. Lo kok cantik sih gemesin lagi." Lah kok malah temennya yang terkesima sama gue. Tapi gue nggak peduli sih.

"Ada apa, Dhik?" Oke ini saatnya. Lo bisa Dhika lo bisa.

"Emmm aku mau ngomong bentar sama, Mas."

"Ya udah ngomong aja."

"A...aku suka sama kamu, Mas."

"HAAAA!!!!!" Semua temen Mas Farez teriak. Tuhan semoga nggak ada hal buruk.

"Lo homo, Rez?"

"Jadi ini alasan lo jomblo." Temennya Mas Farez berkomentar satu persatu.

"Nggak anjing! Gue normal." Mas Farez berdiri dari tempat duduknya. Dan berjalan mendekati gue.

"Mas mau nggak jadi emm...pacar aku."

"Dhika... Dengerin gue. Lo tahu kan gue udah ada Jessica?"

"Tahu kok. Jessica cuma pacar palsunya kamu kan?"

"...." Mas Farez ekspresinya berubah. Kelihatan kaget banget.

"Aku tahu mungkin aku nggak sempurna dimata kamu, Mas. Tapi apa nggak ada kesempatan lagi buat aku. Bahkan segitu bencinya kamu, sampai nyuruh Jessica buat jadi pacar palsu kamu. Aku beneran cinta sama kamu, Mas."

"CUKUP!!!!" Sekarang seisi kantin ngeliat kearah gue dan Mas Farez. "Gue nggak akan nerima cinta lo! Gue nggak akan jatuh cinta sama cowok homo kek lo!"

"...."

"HEY KALIAN SEMUA!!!! KALIAN TAHU DISEKOLAH KITA ADA HOMO!!!"

"...." Sumpah gue pengen nangis.

"Nangis aja nggak usah ditahan!! Lo nggak pantes gue kasihani. Dan lo...." Mas Farez mengambil minuman dinginnya. "Pantes dijadiin sampah!" Minuman itu disiram ke arah muka gue.

"Hiks....segitunya kamu benci sama aku, Mas?"

"IYA GUE BENCI SAMA LO!!!! LO PERMALUKAN GUE DIDEPAN ANAK-ANAK!!!"

Nggak peduli dengan sama harga diri, gue berlutut dihadapan Mas Farez. "Please, Mas. Tolong kamu...."

"GUE BILANG NGGAK YA NGGAK!!!!!"

BUGHH!!!! Satu pukulan mendarat di pipi Mas Farez.

"GILA LO!! BERANI-BERANINYA LO MAKI TEMEN GUE!!!" Kelakuan si Nauval. Gimana lagi gue udah nggak beraya. Gue cuma bisa nangis kejer dilantai.

"Kenapa?! Nggak terima? KALO LO NGGAK TERIMA, LO PACARIN AJA COWOK HOMO KEK DIA!!!"

"BANGSAT!!!"

"Udah...Hiks...Val. Udah!"

Kayaknya satu sekolah udah kumpul di kantin. Semua kayaknya udah jijik sama gue.

"Kok ada ya cowok kek gitu disekolah kita."

"Iya amit-amit deh."

Mas Farez kelihatan puas banget bisa mempermalukan gue didepan semua anak satu sekolah.

"Lo liat cowok kayak lo itu nggak pantes disini tahu?!" Ternyata belum puas dia. Mas Farez ngambil piring sisa makanannya, sialnya itu dibuang ke atas kepala gue. Semua anak-anak di kantin ikut melempar sampah ke gue. Ada yang lempar kertas, ada yang lempar buah busuk. Banyak deh.

Aku Mau Dia [BL] || End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang