_________________________________________"Oh iya happy anniversary my bunny. I love you anytime and anywhere. I will always be by your side, today, tomorrow or later."
"Haa?! Anniversary?"
"Loh kamu lupa?"
"Emang sekarang tanggal berapa?"
"17 Juli."
Gue agak loading sedikit. Masa iya gue lupa sama hari jadian gue sih. Gue inget-inget sih waktu itu kan masuk kelas 10 tanggal 9 Juli 2021. Gue liat Mas Farez waktu sosialisasi klub musik tanggal 11. Oh iya kejadian di rooftop kan tanggal 17.
"Iya ya sekarang anniversary kita hehehe."
"Dih malah nyengir masa tanggal jadian aja lupa gimana sih?"
Yah marah keknya pacar gue.
"Mmm maaf, wolf. Manusiawi lah kalo lupa. Tapi buktinya hari ini aku masih ada disisi kamu kan. Masih cinta sama kamu. Masih sayang sama kamu."
Ya menurut gue sih yang penting hari-hari kita sih yang harus diutamakan. Not just in anniversary. But how about every day you, you love him.
"Ya tapi jangan sampe lupa juga dong untuk anniversary kita."
"Iya, wolf aku inget kok cuma agak ngelag aja."
Gue langsung chat asisten pribadi gue. Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya ini gue harus dapetin kado yang istimewa. Tentunya tanpa sepengetahuan Mas Farez. Kalo tahu nggak surprise dong.
"Oke ini masalah kecil nggak udah di buat besar."
"Sekali lagi aku minta maaf ya."
"It's oke bunny. Ya udah kita fokus dinner aja."
"Eh iya btw kok tiba-tiba kamu udah di Indonesia aja? Emang mama kamu udah sehat?"
"Sebenernya mama udah stabil sejak dua hari yang lalu. Terus karena deket sama anniversary kita jadi sekalian aja aku bikin rencana buat surprise anniversary kita."
Astaga padahal effortnya Mas Farez udah total banget. Tapi gue malah lupa. Kayaknya emang harus di catat deh hari jadian gue. Tapi gue yakin tahun berikutnya nggak lupa lagi.
"Bunny. You are my first love. Thank you so much you have colored my life. Although we never thought it would be like now. But I promise we will be together next year. One year, two years, ten years, twenty years and forever."
"...."
Sumpah pengen nangis anjir. Kalian tahu kan untuk sampai diposisi sekarang ini nggak mudah. Ini serasa masih mimpi. Sekarang gue bisa menatap dekat bahkan lekat. Now this wolf is mine.
"You will always be the first in my life too. You are the first and last wolf that I managed to knock out. Sorry I can't be a good bunny for you. I'm not a good person, I'm not perfect. But I promise I will try to be good and perfect. For you my wolf. A thousand love for my wolf."
"Thousands love for you too, my bunny."
Tubuh kita bersatu. Tubuh yang hampir dua bulan gue rindukan. Tubuh yang selama satu tahun ini selalu ada buat gue. Tubuh yang dulu selalu gue harapkan. Dan setahun ini bukan cuma harapan. Tapi menjadi sebuah kenyataan. Bahkan dunia seperti nggak percaya. Kalo sekarang kita bersama.
Tiba-tiba asisten pribadi gue ngabarin kalo udah di lobby hotel. Gue beralasan ijin ke kamar mandi sama Mas Farez. Gue turun ke bawah. Dan kerja asisten gue emang the best. Dia bawain hadiah anniversary yang udah terbaik lah. Walaupun seadaanya karena dadakan.
Hadiah anniversary gue kali ini ada bingkai foto gitu dan isinya foto gue sama Mas Farez selama satu tahun ini. Di buat sedemikian rupa membentuk angka satu. Dan buket bunga tulip. Bunga kesukaan Mas Farez. Mungkin nggak kelihatan mewah. Tapi semoga aja berarti. Sejatinya hadiah hanyalah pemanis.
Gue kembali naik ke rooftop hotel. Mas Farez masih setia duduk dan menyantap makanannya. Gue berjalan ke arah belakangnya Mas Farez.
"Wolf?!"
Mas Farez nengok. Langsung bengong.
"Surprise!!"
"Nggak usah gini juga kali, bunny. Kapan kamu nyiapin ini?"
"Beberapa menit yang lalu hehe. Tapi maaf hadiahnya seadanya."
"Hey ini lebih dari cukup. Apa lagi ini bunga kesukaan aku."
"Thanks ya udah menghargai effort aku."
"Harusnya aku yang makasih. Pake bawain hadiah segala."
"My pleasure, wolf."
"Bunny kita selfi yuk." Tumben banget dia ngajak selfi. Biasanya dia nggak mau banget kalo gue ajak selfi.
"Boleh."
Gue ambil hp gue dan kita berhasil mengabadikan beberapa momen. Kenangan yang manis.
Gue pilih foto terbaik dan gue upload ke Instagram. Foto kita berdua pelukan gitu lah sambil bawa buket dan foto. Keknya lucu deh kalo di upload. Nggak ada caption sih cuma pake hastag.
"#1stThousandLoveForMyWolf."
"Gimana, wolf? Bagus nggak hastagnya."
"Bagus kok. Pasti tranding."
Bener aja langsung ramai DM di Instagram gue. Dimulai dari Mas Athar yang ngucapin happy anniversary. Terus adik ipar gue Fanhaz. Dan ada Nauval juga ngucapin dari Inggris.
Di Twitter juga nggak kalah rame. Kebanyakan anak Cakrabuana retweet postingan gue. Mereka ngasih doa biar hubungan kita langgeng. Walaupun nggak trending satu Indonesia tapi trending satu Cakrabuana udah bikin gue seneng kok.
Oh iya ini nggak terlalu penting sih. Tapi mungkin bisa jadi asupan buat kalian. Setelah gue upload foto di medsos gue. Sambil di temenin bintang gue dan Mas Farez nyempetin buat ciuman. Ya satu atau dua menit lumayan lah for celebrate.
Sebenernya Mas Farez ngajak nginep di hotel ini. Katanya buat nebus honeymoon yang tertunda. Tapi gue yang nggak mau. Kenapa? Gue beralasan besok sekolah. Gue saranin honeymoonnya waktu liburan semester ini. Jadi nggak terlalu cepat kayak cinta satu malam aja. Kalo pas lagi liburan kan enak lebih leluasa juga. Pokoknya gitu lah.
So kita langsung pulang ke rumah. Tapi bingung juga kita sama-sama bawa mobil. Untungnya Mas Farez siap mengalah. Mobil dia ditinggal dan suruh sopir buat ngambil mobilnya.
"Soal mama kamu gimana? Udah tahu tentang hubungan kita?" Tanya gue ketika perjalanan pulang.
"Belum, bunny. Aku rasa waktunya belum tepat. Soalnya mama juga masih sakit."
"Atau jangan-jangan dia udah tahu. Karena mama kamu tahu tentang hubungan kita dia malah sakit lagi."
"No, bunny. Nggak usah overthinking gitu lah."
"Tapi bisa jadi kan. Siapa tahu papa kamu yang ngomong ke mama kamu."
"Nggak kok. Aku udah suruh papa buat jangan ngasih tahu dulu soal hubungan kita. Udah don't worry. Kalo waktunya udah pas pasti aku akan ngomong sama mama. Kita hadapi sama-sama. Okay."
Mas Farez ngelus kepala gue. Kalian tahu setiap kali Mas Farez melakukan ini ke gue. Gue tuh masih ngerasa melayang gitu. Padahal ya udah sering. Nggak tahu kenapa ini masih buat gue baper maksimal. Dan berhasil buat pipi gue merah kek tomat mateng.
"Aku langsung pulang ya." Baru aja nyampe langsung pulang aja.
"Kamu pulangnya gimana? Pake mobil aku aja ya."
"Nggak usah aku bisa naik taksi online kok."
"Pake mobil aku aja, wolf. Nggak papa. Biar aku juga tenang."
"Ya udah. Besok aku jemput ya."
"Okay. Take care, wolf. And good night."
Mas Farez berlalu pergi. Hari ini harus yang nggak akan gue lupain. Gue trauma ngelupain hari jadian.
Bersambung....
_________________________________________Kira-kira bisa anniversary ke dua dan seterusnya nggak yaa? Kita doain yang terbaik aja ya buat hubungan Farez dan Dhika.
Jangan lupa vote yaa guys 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mau Dia [BL] || End ✓
Teen Fiction[⚠️ SEBELUM BACA BUDAYAKAN FOLLOW DULU DAN JANGAN LUPA KASIH BINTANG JUGA SETIAP PART-NYA!!!! NGGAK SUSAH KOK CUMA TINGGAL KLIK AJA!!!!⚠️] Warning‼️ Ini adalah cerita Boys Love, Gay Story, BXB, dan apapun istilahnya. Pokoknya cerita tentang cowok ya...