30. Mama Velove

127 12 0
                                    


_________________________________________

Gue terbangun karena meraba kasur sebelah gue tapi nggak ada penghuninya. Gue baru inget kalo Mas Farez nggak pulang. Agak aneh sih sebenernya tapi ya gimana lagi.

Pengennya sih mau nyantai gitu hari ini. Karena hari Minggu juga. Tapi Minggu kali ini sedikit berbeda. Gue harus bangun pagi, terus siap-siap buat pergi ke salon buat perawatan. Biasanya gue kalo perawatan minimal dua Minggu dalam satu bulan. Itu juga nggak pasti sih. Kalo sempet aja.

Berhubung hari ini ada dinner yang lumayan penting. Jadi gue harus bisa berpenampilan semaksimal mungkin. Selain perawatan gue juga udah pesen baju buat nanti malam.

Sekitar jam tujuh gue dijemput sama Mas Farez. Sesuai dengan janjinya kemarin. Gue sih udah siap tinggal sarapan aja. Sengaja biar sarapannya berdua.

"Morning bunny."

"Morning, wolf. Kita sarapan dulu gimana?"

"Hayuk. Kangen sama masakan kamu."

Gue aja masak masih nyontek di YouTube anjir. Kemarin aja keasinan. Semoga aja sekarang bisa enak. Btw gue hari ini masak steak kematangannya sesuai dengan kesukaan gue dan Mas Farez. Medium rare.

"Gimana enak nggak?"

"Enak kok. Kematangannya juga pas. Aku suka."

Gue ikut nyobain takutnya gue di bohongin kek kemaren.

Diluar ekspektasi gue anjir. Ini beneran enak. Bumbunya pas nggak keasian. Pokoknya best of the best steak yang pernah gue buat.

"Iya ya kok bisa enak sih?"

"Itu artinya kamu siap jadi istri Farez Kenz Alexander."

"...."

Gue mencoba menyembunyikan salting gue. Gimanapun caranya. Udah biasa sih digombalin kek gini tapi tetep aja gue masih salah tingkah.

"Emmm keknya salonnya udah buka deh kita langsung ke sana aja gimana?" Tanya gue sekaligus mengalihkan pembicaraan.

"Kamu udah bikin janji dulu sama dokternya?"

"Udah dong. Jadwalnya katanya jam delapan."

"Waduh kok malah barengan sama kedatangan mama?"

"Emang iya?"

"Iya, bunny. Kan udah aku bilang kemarin."

"Yah gimana dong."

"Nggak bisa diundur?"

"Nggak bisa, wolf. Ya udah gini aja. Kamu ke bandara aja. Aku nggak papa kok ke salon sendirian. Nanti kamu jemput aku lagi pas mau dinner."

"Kamu yakin?"

"Iya nggak papa kok."

"Ya udah. Tapi kamu hati-hati ya. Kalo ada apa-apa kabarin aku."

"Oke, wolf."

Sedih sih sebenernya nggak bisa ditemenin sama ayang. Tapi ya It's oke lah.

Mas Farez dapet chat dari Fanhaz kalo mereka udah siap berangkat ke bandara. Mas Farez pun memberi pelukan mengisyaratkan dia mau pergi ke bandara juga.

"Aku ke bandara dulu ya takut papa nungguin."

"Iya kamu hati-hati juga di jalan jangan ngebut."

"Oke, bunny. See you soon bunny."

Setelah Mas Farez keluar gue ikut keluar. Sampai salon tepat waktu. Dan nggak terlalu lama ngantri.

Beberapa treatment gue satu persatu dilakukan oleh dokter. Sekitar dua jam lebih gue baru selesai.

Aku Mau Dia [BL] || End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang