Halooo... Terima kasih untuk teman teman yang membaca, memberikan vote, dan menunggu Escape Room up. Aku update tiap hari jumat malam yaa, apakah aku harus mulai update seminggu dua kali? 👀
---
Meskipun berbeda darah, Aldevan dan Sherine tidak pernah menolak keberadaan Amina dan Giwang. Mereka menerima Amina sebagai ibu dan Giwang sebagai saudara.
Karena didikan Robi yang bebas dan terbuka, membuat mereka mudah diterima. Walaupun begitu, sopan santun tetap menjadi pelajaran pertama.
Terkadang Aldevan dan Sherine akan berkelahi, entah itu akan saling merajuk dalam waktu yang lama, tidak berbicara satu sama lain sampai berhari hari, saling menyalahkan karena masalah sepele, dan terkadang berebut ingin ikut ayah pergi ke alfamart, namun karena hanya membawa motor yang muat untuk dua orang maka salah satu dari mereka harus mangalah. Tapi terkadang yang mengalah malah Robi, membiarkan kedua anaknya itu yang pergi dan dia memilih untuk tetap tinggal dirumah.
Hal hal seperti itu juga yang membuat mereka makin dekat, walaupun Sherine sering menjahili Aldevan dan membuatnya menangis. Sebenarnya dia adalah kakak perempuan yang sangat menyayanginya.
Anak anak Robi cenderung memiliki emosi yang kuat, seperti dirinya. Untung saja ibu mereka menurunkan sifat pengertian dan penyayang.
Kamar ketiga anak itu juga berdekatan, di lantai dua rumah mereka ada beberapa ruangan. Satu digunakan Giwang dan Aldevan, di sampingnya ada gudang yang tidak jadi dibersihkan dan ada satu ruangan yang awalnya akan digunakan untuk Robi. Namun karena Sherine pulang dan belum mendapatkan kamar, maka Robi mengalah dan membiarkan ruang itu digunakannya. Lagi pula masih banyak ruangan lain, kecil pun tidak masalah.
Setelah selesai makan, Aldevan memutuskan untuk segera ke kamar.
"Lo kebangun? Gua berisik ya?" tanyanya pada saudara laki lakinya yang berbaring dengan mata sayu
Giwang diam tidak menjawab, memejamkan mata kembali
"Padahal lo masih sakit, kenapa bisa dipulangin? Muka pucet kayak mayat, badan lemes nggak bisa apa apa. Wang Giwang"Giwang membuka mata pelan, "Hm"
"Lo masih pusing, kan? Pinggang lo masih sakit, kan?"
"Berisik jamet"
Disisi lain sesuatu mengganggu pikiran Giwang, kejadian saat di rumah sakit, saat ada perawat atau dokter yang memeriksanya. Giwang selalu bertanya apakah dia sudah boleh pulang, mungkin karena dia selalu bertanya membuat orang orang lelah dengan itu, sehingga akhirnya dipulangkan
Disisi lain diwaktu yang sama, segerombol perawat yang sedang beristirahat membicarakan sesuatu. "Lo tau anak cowo kemarin, yang pinggangnya sobek? Masa nanya toko buku deket sini"
"Waktu itu noel gua, bisik bisik nanya kapan dia udah boleh pulang, jadi gua jawab bisik bisik juga"
"Iya, itu yang namanya Giwang, kan? Namanya unik jadi gua hapal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Brothers : Escape Room
FanfictionDua anak laki laki dengan kepribadian bertentangan disatukan dalam sebuah ikatan keluarga dan berteman dengan tiga remaja lainnya. Hidup tanpa masalah tidak akan menarik bukan? Masalah teman, asmara, orang tua, dan hubungan saudara menjadi konflik u...