15|Cinta dan Luka

624 100 5
                                    

gais oh gais, maafkeun diriku yg updatenya kemalaman😭🙏

walaupun hampir telat, jargon tetap jalan ; selamat membaca yaa...

---

Sedangkan Giwang berjuang demi masa depan yang cerah, menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan membanggakan keluarga. Aldevan justru sedang berjuang untuk menjadi kekasih yang baik hati dan pengertian, untuk Igemi.

Memang Aldevan seorang budak cinta. Terkadang apa yang dia lakukan akan terlihat sangat berlebihan.

"Nih... Kalo kurang ngomong aja" ucap Aldevan sembari meletakkan empat kantong plastik dimeja Igemi

"Dev, ini apa?" Igemi membuka kantong plastik itu dan menemukan susu kotak juga roti, Igemi menatap Aldevan heran

"Ya.. Kamu mana kenyang cuma susu kotak sama roti satu doang, itu aku beliin khusus buat pacarku. Aku bisa beliin lima lusin lagi, tapi dikantin udah habis" ucapnya dengan kepercayaan diri yang tiada tanding "Tapi tenang, udah aku booking buat seminggu kedepan, susu sama roti dikantin cuma buat Igemi pacar Aldevan seorang"

Igemi tertawa mendengar pernyataan Aldevan, "Hahaha, mana bisa aku habisin makan segini banyaknya? Terus apa tadi, seminggu kedepan? Ada ada aja"

Aldevan menatap serius Igemi, "Aku nggak bohong Gem, besok cek aja dikantin. Buat Igemi jangankan kantin atau duit, duniapun Aldevan berikan"

"NGACO" sorak siswa siswi lain yang mendengar gombalan Aldevan

Zayyan pura pura tertidur, "Gue nggak kenal, bukan temen gue"

"Buset, pacaran baru sehari juga gombalannya udah kayak besok nggak ada hari lagi" ucap Nizam tanpa beban

Theo langsung membekap mulutnya, "Stttttt, kalo denger nanti bisa marah, serem!"

"Aldevan?" tanya Zayyan

"Igemi!"

Pasangan terkuat disekolah jatuh pada Aldevan dan Igemi, sepertinya. Aldevan belum dikenal banyak anak anak Hermes seperti Giwang dengan nilai dan statusnya sebagai anak Amina. Tapi awal kepindahan Aldevan cukup menggemparkan. Lalu Igemi, dia tidak berasal dari keluarga yang biasa aja. Pantas kalau banyak yang mengenalnya, entah di sekolah maupun ditempat lain.

Igemi masih bertanya tanya kenapa Aldevan memberikan susu dan roti sebanyak itu, lalu teringat kemarin ada yang memberikannya susu kotak dan roti, seorang laki laki. Igemi tersenyum mencurigakan, "Aldevan, cemburu ya?" godanya

"Apaan? Cemburu, kenapa?"

"Gara gara Bang Kendra pernah ngasih aku susu sama roti, kan!"

Aldevan mengerutkan bibir, "Ya iya lah, kan kamu cewe aku. Yakali kaga cemburu!!!"

"Cie, Aldevan cemburu"

"Siapa sih emang Kendra tuh? Cuma kakak kelas doang. Aku nggak takut, heh.. Cuma bisa kasih roti sama susu satu doang, sombong"

"Serem juga cemburunya, besok Bang Kendra mau bawain makan siang, katanya" Igemi semakin menggodanya, wajah kesal Aldevan terlihat menggemaskan

"NGGAK PERLU! AKU AJA YANG BAWAIN!"

"Tapi Bang Kendra kan masakannya enak" Igemi semakin menggodanya

"Ayang, kamu belum ngerasain nasi goreng kecap ala Aldevan yang ganteng ini sih. Besok aku bawain! Kendra rumahnya dimana? Aku cegat besok, biar nggak nyampe sekolah!!!"

Igemi tertawa lepas melihat Aldevan yang terlihat lebih kesal, "Tapi sayangnya Bang Kendra itu abang sepupu aku"

"Mati aku, kok nggak bilang dari tadi Ay" Seketika Aldevan berbisik bisik

Two Brothers : Escape Room Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang