18. Bakti sosial

128 19 4
                                    

BANTU VOTE+KOMEN NYA

BIAR MAKIN SEMANGAT BUAT LANJUT
CERITA INI

•□□□•

"BOM!!"

"Aaaaaa!" Jeritan melengking dari Jj membuat Sabil dan Nenek terbangun dari tidur mereka.

Dengan refleks Jj menutup pintu kamarnya hingga menimbulkan bunyi 'dug' yang cukup keras. Tapi gadis itu tidak perduli, dia berlari masuk kedalam kamar kemudian menutupi diri dengan selimut. Tubuh Jj gemetar hebat.

Oh. Apa yang baru saja gadis itu lihat? Apakah hantu? Bahkan hantu jauh lebih baik. Atau mungkin itu ghost?

Tunggu, tapi bukannya hantu dan ghost itu sama ya? Cuma bahasa nya saja yang beda.

Ah. Apa pedulinya? Yang jelas sekarang Jj sangat takut hingga keringat dingin keluar begitu saja. Membasahi tangan serta dahi gadis itu. Harap cemas kalo ini semua hanya mimpi.

Sementara Jj bergelud dengan selimut nya sambil ketakutan. Berbeda dengan manusia ber-genre lelaki yang sedang berdiri diluar kamar Jj dengan keadaan sempoyongan. Dahi lelaki itu sedikit merah karna terkena hantaman keras dari pintu kamar Jj. Bahkan kepalanya juga terasa pusing.

"Gio, kamu kenapa?" Sabil datang menghampiri si pelaku yang hendak menakut-nakuti Jj tapi malah dia yang kena imbasnya.

Ternyata benar karma memang ada.

"Jidat kamu kenapa?" Manik mata Sabil menelusuri wajah Gio yang berlapisi bedak. "Ini lagi, ngapain malem-malem pake bedak segala. Kayak hantu kamu."

Bukannya menjawab. Gio malah tertawa sembari cengengesan.

"Tante ngapain jam segini bangun?" Tanya cowo itu mengalihkan topik pembicaraan.

"Tadi tante denger suara Jj teriak. Terus kebangun deh jadinya. Kamu juga sekarang bukannya tidur malah keliaran kayak hantu."

"Heheh, maaf Tante. Ini sekarang Gio tidur. Selamat malem tan."

"Iya, selamat malam."

Sabil memandangi kepergian Gio sembari menggelengkan kepala nya pelan. "Anak muda jaman sekarang. Gengsi'an banget." Ucapnya. Wanita itu lantas pergi.

•□□□•

Jj menguap. Dia baru saja bangun dari tidur, gadis itu lantas melirik jam weker diatas nakas.

Jam 07:23

Dia tak terlalu panik untuk hal itu. Karna sekarang minggu jadi Jj bebas bangun jam berapa saja. Tapi sangat tumben ketika tak mendengar teriak Sabil yang biasanya menyuruh Jjovanka untuk cepat bangun.

Apakah Sabil sudah berangkat kerja?

Iya. Mungkin saja begitu. Mengingat jam kerja wanita itu yang selalu berangkat pagi-pagi sekali.

Menggaruk kepalanya gatal, Jj teringat bahwa kemaren malam dia tidak bisa tidur hingga jam 2 dini hari. Gadis itu masih mengingat bagaimana penampakan hantu didepan pintu yang membuat dirinya ketakutan sampai tak bisa tidur.

Enemy But Dating? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang