21. Merindukan

163 21 8
                                    

HAI!

ABSEN YOK PAKEK JUMBLAH RAMBUT KALIAN!

JUMLAH RAMBUT SAYA 1 IKAT

JUMLAH RAMBUT KALIAN BERAPA??

TANDAI TYPO COK!!

•□□□•

Matahari bersinar semakin terik, gadis dengan rambut tergerai itu masih duduk dibawah pohon jambu. Tempat dimana dia dulu sering bolos bersama teman-temannya, tempat dimana menjadi saksi kejahilan dirinya dan Dea saat menakut-nakuti Cella.

Mengingat hari itu, sukses membuat Jjovanka rindu. Sangat merindukan hari-hari menyenangkan bersama teman setan nya. Jj merindukan saat mereka bolos bersama, dihukum bagai ikan asin, saling adu bacot memperebutkan cogan.

Benar-benar hari yang sangat merindukan. Dulu mereka sedekat nadi, tapi kenapa sekarang seperti ada sekat yang membatasi?

Kini dibawah pohon jambu itu, sudah terdapat kursi besi berwarna putih dengan ukiran pada sandaran nya. Tepat beberapa hari sebelum pertengkaran antara dirinya dan Cella, mereka bersama kompak mengumpulkan uang untuk membeli kursi besi ini.

Alasannya hanya untuk seru-seruan, dan mempermudah mereka untuk memanjat pohon jambu itu.

Mengelus kursi putih tersebut, Jj lalu tersenyum tipis. Pikiran nya berkelana mengingat memori setahun lalu waktu dia baru pertama kali bertemu dengan teman-teman nya.

"Aqiraa! Kenalin ini adek pungut gue namanya Jjovanka, panggil Jj aja."

"Gue bisa sendiri kak."

"Lo habis mungut dia dimana?"

"Nemu aja didepan ruang guru, mana sambil jongkok lagi. Ck ck."

...

"Jj mau bolos bareng gak?"

"Kalian berempat mau bolos?"
...

"Hahaha makanya kalo makan tuh jangan sambil julid Kak Cella."

"Tau dih kebiasaan si Cella."

"Belum abdol kalo belum julid."

...

"Ya ampun kalian ngapain diatas pohon?!"

"Hai J!"

"Kak Dea, kak Cella turun nanti jatuh! Kak Aqira kok malah diem sih, itu suruh mereka turun nanti jatuh gimana?"

"Biarin aja udah biasa J, lagian kalo jatuh itu mereka kan? Bukan gue? Ngapain gue perduli."

Bugh!

"Aduh kepala gue!"

"Maaf ya Qi Hahaha."

Enemy But Dating? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang