03. menyakitkan

254 21 0
                                    

Ayo vote+komen kakak
Tandai typo ya?

Hope u like

Happy reading 🤓🤓

•□□□•

"Ini semua gara-gara lo!!" Sentak Jj kedua tangan sudah bertengger di pinggang ramping milik nya.

Manusia yang di tuduh seperti itu mendelik tak terima. "Kenapa jadi gua?!"

"Coba aja mobil lo ban nya gak kempis, kita gak bakal jadi kaya gini. Mana di kejar anjing lagi."

Gio menatap tak terima. "Salah siapa yang sengaja kempesin ban mobil gua?"

"Oh jadi lu nuduh gue?!"

"Kan itu emang lu!"

Jj geram lalu dengan sengaja dia menginjak kaki Gio, membuat cowo itu meringis kesakitan sembari mengumpat. Setelahnya Jj melangkahkan kaki kembali menyusuri jalan hayam uruk untuk mencari kendaraan umum.

Baru beberapa langkah gadis itu berjalan, tepat di ujung jalan sana terdapat segerombolan anak-anak muda. Kalo di hitung sepertinya berjumlah 12 orang.

Dengan berani Jj melangkah kembali, wajah nya dia setting sebiasa mungkin agar dia tidak terlihat takut ketika berhadapan dengan mereka.

Beberapa pemuda bersiul ketika Jj melewati tempat itu. Ada juga yang menaik turun kan alis serta mengedipkan sebelah mata mereka, seolah-olah menggoda Jj. Gadis itu bergidik ngeri ketika seorang lelaki sangar tersenyum miring dan menaikan sebelah alis nya.

Jj berusaha tak perduli. Jantungnya berpacu semakin cepat ketika dua orang lelaki dari komplotan tadi menghadang jalannya.

Gadis itu mendongak mendapati seorang lelaki dengan rambut gondrong di cat pirang. Di sebelahnya lelaki berpotongan rambut plontos memandang Jj dengan senyum menggoda.

Jj mendengus."minggir lu ngehalangi jalan gue." Ucapnya menatap tajam lelaki dengan rambut gondrong yang sudah maju selangkah mendekati Jj.

"Aduh neng ... kok jahat banget sama Aa?" Kata lelaki tersebut lalu menyugarkan rambutnya kebelakang.

"Bacot jamal!" Sembur Jj. Berniat melangkahkan kaki pergi dari sana namun kembali di halangi, kali ini si kepala plontos menghadang.

"Kenapa lu tau nama dia jamal?"

Gadis itu menghela mafasnya lelah. "Jadi nama dia jamal?" Pemuda itu mengangguk antusias. "Terus nama lu siapa?"

"Kenalin nama aa Juminten." Mendapat geplakan sempurna dari teman gondrong nya.

"Sudahi sesi kenalan mu, mari jadi pacar jamal." Kata lelaki itu lalu tersenyum menyeringai.

Jj berdecak kesal. "Dari keliatan nya kayak nya lu berdua beban dunia ya?"

"Heh!? Neng teh solimih!" Serkas si plontos tak terima di katai beban dunia.

"Sarimi kali ah.." decak jamal mulai emosi dengan tingkah saudaranya ini.

Juminten maju selangkah hendak merangkul bahu Jj namun segera di tepis kasar oleh seorang lelaki. "Jauhin tangan kotor lu dari cewe gua." Ucap Gio datar, menatap tajam jamal dan juminten.

Enemy But Dating? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang