𝐒ide 𝐒tory #𝟎𝟐

65 9 2
                                    


HELLO EVERYONE MY NAME IS HILO

AKU PACAR NYA HARUTO + MANTAN NYA PARK JIHOON TREASURE + SELINGKUHAN JEONGWOO + TUNANGAN NYA JUNGHWAN

NIKMATI CERITA INI SELAGI HANGAT ❤❤

I LUV U

BTW UDH NONTON MV FLOWER NYA JISOO BELUM???

TONTON GIH, LAGU NYA JISOO CANDU BNGT

< < < <

Tidak pernah terpikirkan oleh ku, jika Gavin akan datang kerumah malam itu.

Iya, setelah mendengar cerita dari Bang Biru. Katanya ada seorang laki-laki seumuran aku yang datang kerumah tepat dihari dimana aku pingsan. Lelaki itu mengetuk pintu beberapa kali, hingga membangunkan Bang Biru.

Awalnya Bang Biru mengira jika lelaki itu adalah hantu yang biasanya menjahilinya, karena tidak mungkin jika ada manusia di jam segitu yang datang berkunjung ke rumah kami.

"Dia tinggi, wajah nya ngeselin, Gak suka gue liat nya. Dia dateng dan bilang katanya lu dalam bahaya...?"

Sebenarnya aku sempat ragu, berpikir jika itu bukan lah Gavin. Lagian untuk apa cowok itu repot-repot datang kerumah hanya untuk membangunkan kakak dan kedua orang tua ku. Tapi jika bukan Gavin, siapa lagi? Karena yang terakhir aku hubungin adalah dirinya.

"Kek nya beneran Gavin deh," aku berjalan lesu keluar dari kelas. "Oke! Gue bakal bilang makasih sama dia."

Aku pun mengunjungi kelas Gavin. Tapi, dia tidak ada disana. Teman-teman nya bilang jika Gavin sedang berada di lapangan indoor, dengan gerakan seribu bayangan aku berjalan cepat menuju lapangan olahraga indoor.

Sesampainya disana, langkah kaki ku terhenti saat melihat dari celah pintu masuk yang sedikit terbuka. Ada Gavin dan seorang gadis didalam sana, saat melihat situasi itu aku langsung paham apa yang sedang terjadi.

Sepertinya gadis itu sedang menyatakan perasaan kepada Gavin. Dan kemungkinan nya ditolak, karena setelah nya gadis tersebut langsung berlari keluar lapangan sambil menangis.

Aku menatap kepergian gadis tadi, kemudian beralih memandang Gavin yang sedang berdiri sembari menatap bingung ke arah ku.

"Nguping?"

Cengiran lebar langsung aku tunjukkan. "Maaf, enggak sengaja denger. Hehehe." Jawab ku sembari berjalan menghampiri Gavin yang sudah duduk di kursi khusus untuk pemain pengganti.

"Berdiri terus, enggak capek?"

Aku ikut duduk disana bersama Gavin. Namun, jarak kami terhalang oleh satu jengkal kursi.

"Kenapa di tolak? Cantik lho orang nya." Tanya ku yang hanya bermaksud untuk bercanda saja.

Tanpa melirik lelaki itu lantas menjawab. "Yang bilang jelek siapa?" Ucap nya, tidak perduli. Dia meneguk habis botol minuman di tangannya sebelum dia taruh kembali di samping tempat duduk.

Wajah Gavin basah oleh keringat, begitupun dengan rambut cowok itu. Aku hanya bisa menahan nafas saat melihat rupa wajahnya yang sangat mempesonan jika berkeringat seperti itu.

Enemy But Dating? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang