24. Reason

123 17 11
                                    


MUACH!!

BERJUMPA LAGI BRSMA SAYA DEE PACAR HARUTO.

HAPPY READING Y BESTIE

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN.

TANDAI JIKA TYPO!!!

•□□□•

Jj tersenyum tipis saat orang yang dia kenal menyapa nya. Gadis itu berjalan menuju kantin, meski wajah nya nampak biasa saja. Namun berbeda dengan hati Jj yang tak pernah baik sejak kemaren.

Menarik kursi untuk duduk, Jj menetralisir setiap sudut kantin. Mata kucing nya menangkap beberapa orang yang sedang berjalan santai memasuki kantin sembari bercengkrama. Tak sengaja salah satu dari mereka melakukan eyes contact dengan Jj, menyebabkan gadis itu menundukkan kepalanya dalam diam.

Dia benar-benar malu dan sangat malu mengingat bagaimana tingkah nya beberapa hari lalu yang sangat tidak bersahabat, pasti membuat mereka marah. Terutama dengan Cella, Jj sangat malu karna sudah menghina gadis itu didepan umum.

Sendu dan Dea saling pandang, sebelum akhirnya saling tersenyum tipis kemudian mengajak kedua temannya yang lain untuk berjalan menuju meja tempat duduk Jj.

"Hallo Jj, udah lama gak keliatan. Gimana kabar lo?" Sendu bertanya, lantas duduk didepan Jj. "Lu bertiga ngapain berdiri. Mau jadi pager ayu? Duduk cepet!"

Dea tanpa disuruh pun dia sebenarnya akan duduk, hanya sedikit bingung saja apa makanan yang harus dia pesan nanti?

"J, lu ke kantin kagak ngajak-ngajak!" Sembur Clara, sedangkan si empunya hanya merespon dengan senyum tipis. Agak tidak menyangka ternyata teman-temannya ini masih mau menyapa dirinya setelah semua yang terjadi.

"Biasa lah anjir, dia lagi bucin dulu. Mana sempet inget kita." Sindir Dea, namun hal itu membuat Jj menundukkan kepalanya. Aqira yang menyadari hal itu lantas menyenggol lengan Dea. "Eh, kenapa? Bener kan? Dia lagi bucin sama Gio. Mana sempet inget temen."

Mata Jj mengerjap pelan. Tidak mengerti.

"Kok jadi Gio?" Tanya gadis itu setelah sekian lama diam.

"Heh, lo kira gue kagak tau kemaren lu pelukan mesra sama Gio."

Sendu hampir saja ingin menyemburkan air putih ke wajah Dea karna sangat terkejut. Tubuh nya semakin merapat. Bersiap mendengar ucapan Dea yang selanjutnya.

"Kok... lu bisa tau?"

Keempat gadis itu kompak menatap horor Jj yang baru saja berbicara.

"Jadi serius ... lo?" Aqira tidak bisa berkata-kata lagi. "Woi lah buaya! Terus si duren lo kemanain?" Karna berbicara terlalu keras, tangan Clara bergerak langsung membungkam bibir Aqira.

"Jangan keras-keras Aqira. Sumpah lu malu-maluin banget anjir!"

Jj gelagapan, dia segera menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Enggak, itu semua gak bener."

Mata Dea lantas memicing. "Anjai kamu bohong." Ucap nya setelah itu berdiri menuju stan makanan untuk membeli bakso. Perutnya tiba-tiba saja lapar.

Enemy But Dating? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang