MAAF YA AKU BARU UP SEKARANG
MAAF KALO TEYPO GUYSS GA SEMPET DI BACA ULANG•□□□•
"Hehehe. Oh, iya. Gio lima hari lagi kita bakal pindah kerumah baru."
Setelah Fara mengatakan hal itu. Gio mendadak diam, dirinya menghela nafas panjang. "Bunda. Gio mau tidur dulu ya, udah malem. Besok Gio sekolah." Ucapnya berniat menghentikan topik pembicaraan.
"Tapi, G--"
Tut...
Tak memperdulikan bagaimana Fara di seberang sana. Cowo itu merebahkan badan di tempat tidur, menggunakan kedua tangannya sebagai bantalan.
"Bahkan, gue masih menganggap ini mimpi. Mengingat gimana kedekatan mereka berdua dulu."
"Tapi, sampe sekarang gue masih belum tau apa alasan mereka berpisah."
"Ayah, Bunda. Kalau seandainya waktu itu aku minta kalian buat mempertimbangkan perpisahan kalian. Apa kalian bakal ngerti?"
Tanpa sepengetahuan Gio, seseorang dari balik pintu kamar sejak tadi memperhatikan dan mendengarkan apa yang cowo itu ucapkan. Jj menatap Gio dari sela pintu dengan pandangan yang sulit diartikan.
•□□□•
Di dalam ramai nya suasana sekolah, ada salah satu siswa yang merasakan sepi. Bukan karena dia tidak memiliki teman. Namun, karena apa yang membuat nya kepikiran sehingga pemuda itu lebih memilih menyendiri untuk sementara waktu.
Banyak hal yang membebani pikiran Gio, bahkan hal itu tanpa sadar membuat nya melamun hingga beberapa menit.
Sejenak Gio menghembuskan nafas kasar. Dia bersandar pada kursi lantas menyugarkan rambut kebelakang.
"Padahal baru beberapa minggu, masak iya gue udah pindah lagi?"
Dirinya sangat enggan bila harus pindah ketempat lain padahal sudah nyaman tinggal dirumah Jj, dan sekolah di SMA Bunga Bangsa. Jika dia pindah apakah tempat itu bisa senyaman rumah Jj? Apakah sekolah itu bisa seru seperti sekolah nya yang sekarang?
"Menyebalkan!" Celetuk Gio lantas bangkit dari kursi nya dan berjalan keluar kelas karena bell istirahat sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu.
•□□□•
Nassa dan Jj, dua gadis itu kini menjadi pusat perhatian karena bermain kejar-kejaran di koridor sekolah. Bahkan tadi, Jj tak segan-segan mendorong tubuh pak juli hingga menubruk tembok karena sudah menghalangi jalan nya.
Disaat kedua gadis itu berlari, Nassa yang dibelakang sana berjalan dengan tertatih dan nafas ngos-ngosan. Dia benar-benar tidak kuat jika di suruh berlari, apa lagi jika berlari mengejar langkah kedua manusia hiperaktif Seperti Jj dan Cila, dia benar-benar tidak kuat.
"Jj, Cila...." lirih Nassa. Akhirnya gadis itu memilih untuk duduk selojoran di lantai koridor sembari mengipas-ngipasin wajah dengan salah satu tangannya.
"JJ!!" Seru Cila masih berusaha menyamai langkah temannya itu.
"Wlee! Lu gak bisa ngejer gue kan? Hahah makanya tinggi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy But Dating? [END]
RandomJjovanka veronica G. Sudah berusaha berkali-kali untuk mendapatkan simpati dari sang pujaan hati -Darren- tapi selalu di tolak. Hingga dia merasa lelah dan memutuskan untuk berhenti. Namun, tiba-tiba saja Darren datang dan menyatakan cinta kepada Jj...