32. pindah rumah

120 17 13
                                    


HALOOO

MAAF JIKA TYPO

INFO INFO MAZE!!

LUVVV GUE UPP

YEYYY !!!

-HAPPY READING-

•□□□•

Hari ini adalah hari terakhir ujian. Saat yang paling ditunggu-tunggu oleh Jj termasuk siswa/i yang lain nya. Karena setelah semua ujian selesai maka, libur kenaikan kelas akan diadakan. Jj sudah merencanakan banyak hal untuk liburan nya kali ini.

"Habis libur ini kalian ngapain?" Aqira iseng bertanya, sebab dia merasa bahwa teman-temannya ini sudah nolep.

"Gue gak ada rencana sih." Sahut Cella seadanya. Memang rencananya di hari libur dia akan rebahan saja dikamar. Cosplay jadi babi. Makan, tidur, bangun. Begitu saja hingga masa liburan selesai.

"Gue mah paling nonton beEl!" Seru Dea.

"Astaga Deaa! Tobat woi!!" Sembur Aqira. "Btw judul nya apa?"

Kepala Aqira mengangguk saja. Cewe itu mengalihkan perhatian kepada Gavin yang masih setia membaca buku tebalnya, padahal jam istirahat sedang berlangsung.

"Terus lu, vin? Libur ini lu ngapain?"

Gavin melirik Aqira sekilas. Tangan nya bergerak membalikkan lembar buku yang dia baca.

"Belajar."

Dea dan Aqira sempat cengo dengan jawaban dari Gavin. Maksud mereka, bagaimana bisa. Belajar saat libur?? Itu satu hal baru yang pernah Dea dengar seumur hidup nya.

"Lu gak ada rencana lain gitu?" Kali ini Dea yang bertanya.

"Gak."

Cella berdecih dengan raut wajah cemberut. Gadis itu dengan kasar memakan camilan nya hingga habis, sesekali dirinya akan melirik sinis kearah Gavin.

Saat kedua mata itu bertemu. Gavin lantas menaikan sebelah alis nya. Namun, Cella malah acuh tidak perduli.

"Gimana kalo kita liburan ke puncak aja?" Usul Dea usai menaruh ponsel nya diatas meja kantin. "Kebetulan juga kalian gak ada kegiatan kan?"

"Gue sih setuju-setuju aja." Sahut Cella nampak tak acuh.

"Ajak yang lain juga biar makin rame!" Aqira sangat antusias akan hal itu, jangan lupakan bawah dirinya adalah pencinta alam sekaligus udara segar.

"Oke," mengambil kembali ponselnya, Dea mengetik sesuatu dipapan keyboard ponsel. Sesaat kemudian gadis itu menoleh. "Vin, lu ikut?"

Belum sempat Gavin menjawab Cella sudah menyerobot lebih dahulu.

"Dia mah gak usah diajak!" Seru gadis itu kesal. "Apa lu? Pacaran aja sana sama buku!" Tangan Cella bergerak mendorong buku Gavin hingga menutupi wajah cowo itu.

Satu hal yang paling menyebalkan bagi Cella adalah ketika Gavin belajar, maka cowo itu tidak akan mengingat dunia lain. Selain lembaran kertas berisi huruf-huruf itu. Gavin bahkan sempat tak ingat makan, makanan aja dilupain. Apalagi pacar nya.

Enemy But Dating? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang