27. Break Up!

175 21 6
                                    

HELLO MAAF BANGET KARNA UP NY MUNGKIN LAMA. PADAHAL UDAH JANJI KEMAREN, TPI GAK BISA.

JADI BARU SEKARANG SAYATEPATI

MAAF YA!!!

HAPPY READING!!

"HOW ARE YOU TODAY?"

•□□□•

Waktu berlalu cepat. Kini Cella sudah kembali sembuh dan bisa bertingkah lagi seperti hari-hari sebelum nya. Sedangkan Jj, gadis itu sedang uring-uringan karna sebentar lagi ujian kenaikan kelas akan diadakan. Semalam dirinya diancam oleh Nenek. Jika tidak mendapat peringkat 5 besar, maka semua fasilitas Jj akan disita.

Hal itu tentu saja membuat Jj shock berat. Tidak rela dengan hukuman berat dari nenek nya. Karna tak ingin hal itu terjadi, maka Jj bertekad untuk belajar dan belajar. Agar bisa mencapai hasil yang memuaskan.

"Rajin banget Je?" Celetuk Sendu. "Habis mimpi apa kemaren?"

Namun, Jj lebih milih diam tak menjawab. Fokus nya masih pada buku yang dia baca.

"Buset je! Sombong amat baru pegang buku. Gue juga bisa kali pegang buku!"

Sendu hendak merampas paksa buku ditangan Jj, tapi sebuah tangan lebih dulu menepisnya kasar.

"Orang lagi belajar, jangan di ganggu." Peringat Aqira kembali memakan risol nya. "Mau gak?" Tawar Aqira kembali mengambil risol diatas piring yang hendak dia makan.

Alvin mengangguk, lantas membuka mulut nya menerima suapan dari Aqira.

"Makasih Ay." Ucap Alvin dengan pipi mengembung. Hal itu membuat Aqira tersenyum lebar lantas menepuk pelan pipi sang pacar.

Jam istirahat belum berlaku. Tapi para siswa/i itu sudah lebih dahulu duduk di depan meja kantin, menyantap hidangan masing-masing dengan penuh nikmat tentunya. Kecuali Jj.

"Makan dulu kali Je, belajar nya bisa nanti. Keburu bel istirahat entar." -Clara

"Lah anjir! Kan emang seharusnya kita sekarang belajar. Cuma karena jam kosong makanya istirahat." -Sendu

Kepala Alvin mengangguk pelan. "Padahal belum di kasi ijin." Celetuk cowo itu lantas kembali membuka mulutnya saat Aqira mengarahkan risol ke arah mulut Alvin.

Sedang asik membaca, tepukan di bahu seketika mengalihkan atensi Jj. Dia mendongak untuk melihat siapa yang menepuk bahunya. Tapi sedetik kemudian kedua bola mata gadis itu melebar.

"Tetep aja pokok nya gue gak perduli, kalian juga salah ya. Karna udah sembunyiin masalah in---"

Cup!

"Tidur udah malem. Good night."

Debaran jantung Jj semakin keras. Dia bahkan bisa mendengar dengan sangat jelas Suara alat pemompa darah nya.

"Gi-Gio?"

Sial! Kenapa dia jadi gagap begini.

Gio beralih duduk disamping Jj, yang memang tempat nya kosong.

Enemy But Dating? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang