Mbah Gendeng Liburan

1.5K 29 4
                                    

"Semoga hidupmu bahagia ya"ucap Mbah Gendeng pada salah satu pasiennya yang baru keluar.
"Ah capeknya,kunti gimana ada pasien lagi?"ucap Mbah Gendeng pada asistennya."Gak ada mbah"ucap Kunti."Baiklah,aku butuh liburan,kita tutup beberapa hari ya.Kamu juga butuh liburan kan kunti?"ucap Mbah Gendeng."Baik mbah"ucap Kunti.Keduanya pun menutup tempat praktek dengan tulisan "TUTUP"

Hari itu,Mbah Gendeng berjalan keluar dari tempatnya.Ia mengambil wujud seorang bapak tua.Ia berjalan di jalanan kota pagi itu."Sudah lama sekali tidak melihat kota"ucap Mbah Gendeng.Matanya tertuju pada dua siswa SMA yang sedang duduk di dalam sebuah mainan terowongan anak-anak di taman.Kedua siswa SMA itu nampak sedang memakan cemilan."Mungkin aku akan menghampiri mereka"ucap Mbah Gendeng.

"Bosan banget ya sekolah"ucap Dimas memakan kacang di tangannya."Iya males,mana warnet rame lagi"ucap Satya meminum teh dalam cup miliknya."Masih jam setengah 10,kemana nih?"ucap Dimas."Ya gua gak tau,udah disini aja,kalo keluar nanti malah kena grebek kita"ucap Satya."Hayo kalian bolos ya?"ucap Mbah Gendeng mengagetkan keduanya."Duh ngagetin aja"ucap Dimas."Apa sih pak tua"ucap Satya."Kalian ini,masih muda bolos sekolah"ucap Mbah Gendeng."Suka-suka kami lah"ucap Satya."Apa alasan kalian bolos?Tentu saja ada alasannya"ucap Mbah Gendeng."Kami bosan sekolah,hanya belajar saja"ucap Dimas."Iya,kami tuh ingin sekali rasanya ngerasain jadi orang kaya dan sukses"ucap Satya.Mbah Gendeng tersenyum jahat,"Lebih baik aku bantu dan sedikit kerjain mereka"gumam Mbah Gendeng."Baiklah,aku bisa bantu kalian menjadi orang sukses dan kaya sekarang"ucap Mbah Gendeng."Yang bener pak?"ucap Dimas."Ah gak percaya gua"ucap Satya."Yee gak percaya dia"ucap Mbah Gendeng merubah wujudnya menjadi dirinya."Loh mbah gendeng"ucap Satya."Siapa dia?lo kenal?"ucap Dimas."Bego lu,dia mbah gendeng,dukun sakti yang terkenal itu"ucap Satya."Jadi gimana,kalian mau jadi kaya sukses"ucap Mbah Gendeng."Mau mbah,tapi kami gak sanggup bayar mbah"ucap Satya."Aku tak akan meminta uang kalian,cukup kalian bayar aku dengan itu"ucap Mbah Gendeng menunjuk bungkusan cemilan dan minuman milik keduanya."Oh ya udah buat mbah aja ini"ucap Dimas."Baiklah,pejamkan tangan kalian,akan kubaca mantranya"ucap Mbah Gendeng.Keduanya memejamkan mata dan mbah gendeng membacakan mantra penukaran tubuh.

Keduanya membuka mata.Saat membuka mata,mereka berdua bingung karna berada di sebuah tempat makan mewah."Ini dimana?"ucap Dimas."Iya ini dimana,eh maaf tante"ucap Satya melihat wanita di sebelahnya yang ia pegang tangannya."Eh iya gak apa-apa,loh kamu Satya?"ucap Dimas."Iya,lo Dimas?"ucap Satya.

Keduanya buru-buru ke toilet dan melihat ke cermin toilet."Anjir kenapa gua jadi ibu-ibu"ucap Dimas."Gua juga,kenapa jadi begini?"ucap Satya.Tiba-tiba Mbah Gendeng muncul."Gimana kalian suka?"ucap Mbah Gendeng."Mbah kami tuh maunya jadi kaya dan sukses,bukannya jadi ibu-ibu"ucap Satya nampak kesal."Sekarang kalian jadi ibu-ibu sukses loh,mereka berdua ini pengusaha sukses,kalo gak percaya cek aja"ucap Mbah Gendeng.Keduanya mengecek isi tas yang dibawa mereka."Gila kartu ATMnya banyak bener"ucap Dimas."Iya,duitnya juga,eh bentar jadi nama gua sekarang Santi?"ucap Satya melihat KTP di dalam dompet."Dan gua Dinda"ucap Dimas dibalas anggukan kepala Mbah Gendeng."Kalo kami jadi mereka,lalu mereka?"ucao Satya."Ya mereka jadi kalian,jadi nikmatilah tubuh dan kehidupan baru kalian"ucap Mbah Gendeng menghilang."Udah nikmatin aja,toh kita jadi kaya"ucap Dimas."Iya juga ya"ucap Satya saat mereka keluat dari toilet.Mereka berdua menyuruh seorang pelayan memfoto mereka berdua.

"Anjing kita kenapa jadi emak-emak gini sih"ucap Dimas membetulkan pakaiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjing kita kenapa jadi emak-emak gini sih"ucap Dimas membetulkan pakaiannya."Udah nikmatin aja sih"ucap Satya.

Sementara itu di toilet taman,Dinda dan Santi nampak kaget dengan diri mereka."Kenapa jadi begini?"ucap Dinda yang kini menjadi Dimas."Gak tau jeng,mending kita balik ke tempat restoran itu jeng"ucap Santi yang kini menjadi Satya.Namun saat keduanya keluar dari taman,mereka ditangkap oleh petugas dari dinas pendidikan karna membolos.Meskipun mereka mengelak,tapi petugas itu tetap membawa mereka kembali ke sekolah.

Mbah gendeng melanjutkan perjalanannya,kini ia melihat 4 orang guru wanita sedang makan mie ayam.Mereka nampak sedang asik mengobrol."Jadi guru honorer gajinya kecil ya"ucap salah satu dari mereka."Iya ya,sebulan cuman dapat 750 ribu,dapat apa?mana kebutuhan mahal"ucap yang lain."Kadang pengen deh balik jadi anak sekolah lagi"ucap salah satu dari mereka."Udah deh,jangan halu,yuk balik ke sekolah,kita kan mesti kasih nilai ujian murid-murid"ucap salah satu dari mereka.Rupanya sekolah tempat mereka mengajar tak jauh dari sana.Mbah Gendeng mendengar itu,lalu ia melihat 4 anak SMP yang sedang duduk tak jauh dari mereka.Keempatnya nampak adik bersenda gurau."Aku ada ide"gumam mbah Gendeng.Tangan kanan mbah gendeng menunjuk ke empat guru tersebut.Sementara tangan kirinya menunjuk ke empat anak SMP tadi.Mbah Gendeng membaca mantra,"Terimalah kehidupan baru kalian"ucap Mbah Gendeng selesai membaca mantra.

"Loh kenapa kita ada di taman?"ucap salah satu dari anak SMP itu.
"Iya harusnya kita ada di sekolah"
"Hei liat,kita jadi remaja lagi?"
"Wah iya,anjir lah ucapan gua tadi kenapa jadi kenyataan"
"Ya udah kita mending foto-foto aja"ucap salah satu dari mereka memegang HP.

"Iya harusnya kita ada di sekolah""Hei liat,kita jadi remaja lagi?""Wah iya,anjir lah ucapan gua tadi kenapa jadi kenyataan""Ya udah kita mending foto-foto aja"ucap salah satu dari mereka memegang HP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh kita kok ada di sekolah?"ucap salah satu guru.
"Lah iya,kita kan tadi taman"
"Eh guys kenapa kita jadi dewasa gini?"ucap salah satu dari mereka.
"Lah iya ya?"
"Bu guru yang cantik kenapa bingung"ucap salah satu petugas sekolah yang lewat.
"Bentar pak,bu guru?"
"Iya kalian kan bu guru disini?"ucap petugas sekolah.
"Kenapa kita malah jadi guru sih?"ucap salah satu dari mereka.
"Udah biarin aja,sapa tau kita jadi pintar"
"Iya lagian enak gak harus ngerjain PR"
"Eh pak,foto kami ya"ucap salah satu dari mereka memberikan HPNya pada petugas sekolah.

"Udah biarin aja,sapa tau kita jadi pintar""Iya lagian enak gak harus ngerjain PR""Eh pak,foto kami ya"ucap salah satu dari mereka memberikan HPNya pada petugas sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mbah Gendeng melihat kedua kelompok tersebut sambil tersenyum."Hihihihi sesekali merubah kehidupan orang tanpa bayaran"ucapnya sambil berjalan lagi

Kira-kira mbah gendeng bakalan ketemu siapa lagi ya?

Jangan lewatkan kisah selanjutnya.

Ini cerita spesial dari author menyambut libur lebaran.Biar cerita author menemani pembaca yang sedang mudik ataupun masih bekerja (sama kayak author hiks)

Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update

Kisah Mbah GendengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang