Adikku Sayang

1K 26 4
                                    

Seorang wanita berlari kecil di sebuah koridor rumah sakit.Ia nampak panik dan menangis.Sesampainya di depan sebuah ruangan,ia melihat seorang wanita paruh baya duduk sambil menangis.Di sebelah wanita itu nampak ada seorang wanita lain dan beberapa pria
"Ibu gimana kondisi Hendra?"ucap wanita itu
"Helen,Hendra sedang ditangani oleh dokter"ucap pria di dekat Helen.
"Begitu paman,maaf tadi Helen ada pekerjaan yang harus diselesaikan"ucap Helen.

Tak lama seorang dokter dan perawat keluar dari ruangan."Gimana dok anak saya?"ucap wanita paruh baya yang merupakan ibu dari Helen."Maaf sebelumnya kami sudah berusaha semaksimal mungkin,namun kami tidak bisa menyelamatkan nyawa anak ibu"ucap dokter tersebut.Semua yang ada di luar ruangan masuk ke dalam.Helen melihat tubuh ayahnya yang ditutupi oleh selimut oleh seorang suster."Dek bangun dek,ini kakak dek.Bangun dek,jangan tinggalin kakak"ucap Helen menangis.

Acara penguburan pun berlangsung keesokan harinya,dilanjut dengan acara pengajian pada malam harinya.Helen begitu amat sedih,ia hanya memegang sebuah seragam SMP milik adiknya di kamarnya.Adiknya baru saja masuk SMP namun takdir berkata lain,adiknya sakit dan nyawanya."Semoga kamu tenang disana ya Hendra"ucap Helen.Tanpa Helen ketahui sesosok bayangan memperhatikannya dari balik lemarinya."Kakak sedih sekali"ucap sosok itu.

Setelah cuti selama 4 hari,Helen kembali berakfitas seperti biasa.Ia pergi ke bank tempatnya bekerja dengan mengendarai mobil.Namun rupanya ia terlalu pagi sampai di bank.Hanya ada satpam yang baru saja datang."Pagi pak"ucap Helen."Wah Helen sudah masuk kerja?"ucap pak satpam."Iya pak,gak enak kalo harus libur kelamaan,aku ke ruang ganti dulu ya pak"ucap Helen."Berani gak?mau saya temenin?soalnya saya baru datang juga"ucap pak satpam."Ah berani kok pak,santai aja"ucap Helen menuju ruang ganti.

Baru saja Helen akan masuk ruangan dan menyalakan lampu,tiba-tiba lampu sudah menyala."Lah belum aku nyalain udah nyala"ucap Helen heran."Pake lampu otomatis kali"ucap Helen.Rupanya yang menyalakan lampu adalah hantu dari ayah Helen.Helen tidak mengambil curiga dan mulai mengganti baju dan berdandan.Sebagai seorang pekerja bank,ia dituntut harus cantik."Duh minum habis lagi,tapi aku kebelet.Ah ke kamar mandi dulu deh"ucap Helen keluar ruangan untuk ke kamar mandi.Saat kembali,ia heran melihat tumbler yang dibawanya sudah berisi air padahal tadi masih kosong."Aneh kapan aku ngisinya ya"ucap Helen.

Helen bekerja seperti biasa.Namun keanehan kembali terjadi.Rekan kerja Helen yang duduk di sebelahnya tiba-tiba terjatuh saat akan hendak duduk di kursinya.Tentu saja itu membuat nasabah dan beberapa karyawan lain kaget.Keanehan yang dialami Helen berlanjut setiap hari saat kerja.Bahkan terdengar gosip bahwa bank itu berhantu.Karena menurut satpam yang berjaga di malam hari,dirinya kerap mendengar suara-suara dari dalam bank saat malam hari.Seperti suara mesin printer yang tiba-tiba menyala atau suara speaker penanda nomor antrian nasabah yang berbunyi padahal sudah dimatikan.

Hari itu merupakan hari Jumat dan akhir bulan,seperti biasa di hari Jumat semua karyawan bank akan pulang hingga malam untuk menyelesaikan pekerjaan dan merekap semua transaksi nasabah."Ah akhirnya selesai,lo gimana?"ucap Helen pada temannya."Udah juga kok,jam berapa sekarang?"ucap teman Helen."Jam 9 malam,tinggal kita berdua aja ini"ucap Helen memperhatikan ruangan kantor yang sudah sepi."Buru-buru balik yuk,gua takut nih"ucap temannya."Iya sih,apalagi denger cerita pak satpam itu ya"ucap Helen.Keduanya buru-buru hendak keluar dari bank,di depan bank ada dua orang satpam yang menunggu."Baru pulang?"ucap seorang satpam."Iya pak,tapi maaf pak itu lampu ruangan belum dimatikan soalnya kami takut"ucap Helen."Iya gak apa-apa nanti saya matikan"ucap satpam.Tiba-tiba suara speaker pengumuman di dalam bank berbunyi seperti ada yang menekan dan memainkannya."Itu hantunya ya pak?"ucap temen Helen."Usil banget sih kamu,ya udah kalian berdua balik saja sudah malam ya"ucap satpam itu."Iya pak"ucap Helen dan sahabatnya bergegas pulang.

Bersambung
Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update

Kisah Mbah GendengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang